Sukses

Semangat Menghormati Perbedaan dalam Festival Perdamaian di Bali

Para peserta Festival Perdamaian adalah ratusan pelajar dan mahasiswa dari beragam provinsi di Indonesia.

Denpasar - Ratusan mahasiswa dan pelajar menghadiri Festival Perdamaian yang dihelat di Wantilan DPRD Provinsi Bali pada Minggu, 9 September 2018. Festival tersebut digelar oleh organisasi antiradikalisme dan kekerasan, Peace Generation bekerja sama dengan Peace Makers of Indonesia Society.

"Festival Perdamaian ini sudah enam kali kami gelar di Indonesia dan untuk di Bali baru pertama kami gelar. Acara ini sendiri dibagi menjadi empat hari rangkaian, dimana yang tiga hari kami ada agenda Agent of Peace Summit," ujar Ali Bin Zed, Ketua Panitia acara saat ditemui di lokasi acara.

Ali juga menjelaskan bahwa agent of peace adalah sebutan untuk para relawan perdamaian yang sudah mengikuti training peace generation, yakni pelatihan 12 nilai perdamaian. Usai pelatihan, selama tiga hari peserta yang berasal dari Aceh, Kupang, dan provinsi lain kemudian berkumpul di Tabanan untuk membahas hal-hal yang menjadi tantangan saat mendorong perdamaian di daerahnya masing-masing.

"Dan hari ini, acara puncaknya kami gelar Festival Perdamaian. Kami berharap setelah acara ini, teman-teman yang hadir dapat menjaga Bali menjadi sebuah barometer perdamaian di Indonesia," imbuh Ali.

Ali juga memaparkan acara ini digelar karena maraknya isu SARA di berbagai daerah. Ia menyatakan perdamaian penting untuk menghormati perbedaan yang memang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.

"Jika memang Tuhan menghendaki kita pasti diciptakan seragam, satu agama atau satu etnis misalnya. Tapi nyatanya, kita lahir dari berbagai macam latar belakang dan agama, itu memang kehendak Tuhan. Jadi tidak perlu memaksakan kehendak kelompok tertentu," jelas Ali yang juga Ketua Charter for Compassion itu.

Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa. Menurutnya, perdamaian sangat penting dan harus dipelihara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap utuh. Ia menyayangkan isu intoleransi yang sejak dulu ada dibawa ke dalam ranah politik.

"Kami bersyukur di Bali kerukunan antarumat beragama berjalan baik, sehingga harapannya dengan gema perdamaian ini akan menjadi contoh untuk daerah-daerah lain di luar Bali," ujarnya saat menghadiri Festival Perdamaian.

Baca berita menarik Timesindonesia.co.id lainnya di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.