Sukses

Penjelasan PVMBG Terkait Lubang Raksasa di Tengah Sawah Warga Sukabumi

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa amblasan membentuk lingkaran berdiameter 6 meter dengan kedalaman 6 meter.

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan fenomena lubang raksasa muncul di sawah warga di Kampung Legoknyenang RT 5 RW 2, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa amblasan membentuk lingkaran berdiameter 6 meter dengan kedalaman 6 meter. Terlihat juga retakan di bagian pinggir lubangnya.

"Di bawah sawah ada saluran (terowongan) air sepanjang kurang lebih 50 meter yang struktur tanahnya sudah labil, karena rembesan air dari persawahan sekitarnya," kata Kasbani kepada Liputan6.com, Sabtu, 8 September 2018.

Faktor lainnya, Kasbani melanjutkan, dikarenakan sifat fisik batuan penyusun yang kurang kompak, mudah meluluskan air, dan mudah luruh jika kena air.

"Sistem drainase yang kurang baik. Tata guna lahan berupa sawah yang jenuh air. Dab saluran air alami tidak mengikuti kontruksi teknis yang sesuai," paparnya.

Dampak dari gerakan tanah tersebut juga membuat areal sawah rusak.

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi PVMBG

Terkait kondisi daerah bencana, PVMBG menjelaskan secara umum daerah tersebut berada di kaki lereng Gunung Gede Pangrango dengan kemiringan lereng landai menengah. 

Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, daerah bencana, termasuk zona kerentanan gerakan tanah menengah.

Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

PVMBG merekomendasikan agar dibuat batas batas pengaman di sekitar terjadinya amblasan.

"Saluran air yang masih tersisa agar dibuka atau dibuat kontruksi yang memadai," jelasnya.

Ia pun mengimbau nasyarakat yang tinggal di sekitar lokasi amblasan agar selalu waspada, apabila amblesan meluas agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. Masyarakat juga diminta agar selalu mengikuti arahan aparat pemerintah daerah setempat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.