Sukses

Bukan Bom, Ini Penyebab Ledakan di Kamar Kos Pengantin Baru

Polisi mengimbau warga agar tidak langsung mengaitkan setiap insiden ledakan dengan bom, apalagi terorisme.

Liputan6.com, Sukabumi - Ledakan yang berasal dari salah satu kamar kos di Kampung Sampora, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tidak berkaitan dengan terorisme, melainkan murni karena kecelakan atau human error.

"Dari hasil penyelidikan yang dilakukan Tim Penjinan Bom Satuan Gegana Polda Jabar, ternyata ledakan tersebut akibat korsleting listrik pemanas air atau dispenser yang akhirnya meledak," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Sukabumi, Selasa, 4 September 2018, dilansir Antara.

Tim Jibom yang didatangkan dari Polda Jabar langsung memeriksa satu per satu dan menggeledah seluruh isi kamar di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar yang dihuni seorang wanita berinisial RP (22), warga Kecamatan Nyalindung.

Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa ledakan itu dipicu oleh meledaknya dispenser. Selain itu, di atas pemanas air itu juga ada "laptop" sehingga ikut terbakar.

Suara ledakan menjadi keras dan meluluhlantakkan plafon dan bagian atas kamar kos yang dihuni perempuan yang baru menikah itu karena dalam kamar udara pengap dan tidak ada ventilasi.

"Hasil olah tempat kejadi perkara (TKP) pun tidak ditemukan adanya hal-hal yang mencurigakan atau mengarah terhadap terorisme dan ini murni akibat korsleting listrik," ucapnya.

Nasriadi mengatakan penghuni kamar kos selama ini diketahui berkelakuan baik dan beraktivitas normal meski cenderung tertutup dengan sekitar. RP juga dinyatakan tak terkait dengan kelompok radikal, apalagi aksi terorisme. Selain itu, suami RP rencananya akan datang dari luar kota.

Atas kejadian itu, Nasriadi juga mengimbau agar seluruh masyarakat tidak meninggalkan tempat tinggal dalam kondisi saluran listrik hidup atau menyala ke benda lainnya, seperti dispenser, televisi, dan lainnya.

"Selain itu, jangan langsung beranggapan atau berpikir yang aneh-aneh bahwa setiap ada ledakan selalu dikaitkan dengan terorisme," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.