Sukses

Gara-Gara Ucapan, Pemuda Riau Ditemukan Hanya Tinggal Tulang Belulang

Pemuda pemanen buah sawit sudah menghilang sejak sebulan lalu. Saat ditemukan, ia hanya tinggal tulang belulang.

Bengkalis - Dua anak di bawah umur berinisial JL (17) dan RD (16) diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap Tri Sutrisno Sijabat (21). Selain menghabisi nyawa korban, mereka juga mengambil barang milik korban. Aksi ini dipicu lantaran rasa sakit hati dan dendam.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto mengatakan, pengungkapan kasus pembunuhan tersebut bermula ketika ditemukannya tulang belulang manusia di areal kebun sawit milik PT Adei. Tepatnya di Blok 126 Divisi 4 KM 1, Desa Semunai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu, 29 Agustus 2018.

"Terungkapnya setelah ibu korban, Marta Lena Boru Marbun datang ke RSUD Duri. Dia mengatakan kepada kita, bahwa baju kaos yang ditemukan di lokasi adalah baju anaknya yang hilang pada pertengahan Mei 2018 lalu," ungkap Sunarto, pada Kamis, 30 Agustus 2018.

Korban, diketahui pergi dari rumahnya yang beralamat di Jalan PT Adei, Desa Semunai, pada Jumat, 25 Mei 2018, sekitar pukul 08.00 WIB lalu. Ia pergi dengan mengendarai sepeda motor bebeknya nopol BM 5655 EP warna hitam merah untuk bekerja memanen buah kelapa sawit di basecamp PT Adei.

Namun hingga tiga hari berlalu, korban tak kunjung kembali ke rumah. Kemudian pada Senin, 28 Mei 2018, istri bos di tempat korban bekerja menghubungi Marta menanyakan keberadaan korban. Tetapi, ibu korban itu tidak mengetahui keberadaan anaknya.

"Akhirnya, korban ditemukan menjadi tulang belulang setelah sebulan lebih menghilang. Kita menduga korban meninggal karena dibunuh, karena sepeda motor korban tidak ditemukan," jelasnya.

Dari keterangan ibu korban dan beberapa saksi, Polsek Pinggir menyelidiki kasus itu. Hanya tiga jam setelah penemuan korban, kedua terduga pembunuh berhasil diamankan. Mereka ditangkap di tempat persembunyiannya Kota Medan, Sumatera Utara, pada Rabu malam, 29 Agustus 2018.

"Setelah diinterogasi, kedua anak di bawah umur ini mengaku telah melakukan pembunuhan berencana terhadap korban. Setelah itu mereka mengambil sepeda motor korban," ungkap mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) itu.

Motor itu kata dia, dijual kedua pelaku. Hasilnya digunakan untuk ongkos berangkat ke Kota Medan.

"Motifnya karena JL dendam korban selalu berkata kasar. Kemudian timbul niat membunuh. Dia ajak kawannya RD. RD ini sebagai penyedia pisau sangkur yang digunakan untuk membunuh korban," katanya.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.