Sukses

Menilik Sejarah Jurus Lemprak Silat Cirebon yang Jadi Andalan

Seni bela diri Silat Cirebon sangat pas dikuasai para nelayan untuk jaga diri di atas kapal.

Liputan6.com, Cirebon - Pencak Silat merupakan salah satu seni bela diri warisan leluhur di Indonesia. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki ciri khusus dalam seni bela diri itu.

Salah satunya yang berkembang, yakni di pantura Cirebon, Jawa Barat. Diketahui, silat Cirebon tersebut merupakan hasil dari perkembangan seni bela diri tradisional sebelumnya.

"Di sini namanya silat Cirebon. Bela dirinya hampir sama dengan pencak silat yang lain, tapi di kami ada keunikan," kata Ketua Sanggar Sekar Pandan Cirebon Elang Heri Komarahadi, Kamis, 30 Agustus 2018.

Seni bela diri Pencak Silat kini menarik perhatian setelah menuai prestasi mumpuni dalam perhelatan Asian Games 2018. Heri menjelaskan, silat Cirebon cenderung ke pertunjukan seni bela diri tradisional.

Dia menyebutkan, dari gaya bertarung, silat Cirebon cenderung bermain bela diri di bagian bawah. Jika silat Cirebon masuk dalam kategori laga, akan terlihat tidak cocok.

"Posisi kuda-kuda nya saja duduk loh, nah kalau masuk kategori laga bisa kalah duluan. Silat Cirebon lebih ke seni," ujar dia.

Dia menyebutkan, gaya bertarung silat Cirebon cenderung mengandalkan kekuatan tangan. Menjatuhkan lawan bertarung dari arah bawah.

Dalam perkembangannya, silat Cirebon memiliki jurus andalan, yakni lemprak (duduk lesehan). Beragam kembang atau rangkaian gerakan silat terlihat saat sudah bertarung dengan lawan.

"Keistimewaan jurus lemprak karena daerah serang dari lawan ke kita semakin minimalis, hanya di area kepala yang dilindungi. Dalam posisi duduk kita lebih menyerang ke kaki dan jatuhkan lawan," ujar dia.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bela Diri Nelayan

Secara umum, gerakan silat Cirebon sama dengan pencak silat di daerah yang lain. Dia menjelaskan, pencak Silat di Cirebon sesuai dengan kondisi daerah.

Dahulu, silat diprioritaskan untuk para nelayan yang ada di Cirebon. Dia menjelaskan, kondisi nelayan saat itu sangat rentan dengan tindak kejahatan di laut.

"Bela diri nelayan ketika kapalnya dibajak atau dirampok dengan gaya dan jurus lempraknya," ujar Heri.

Jurus lemprak menjadi andalan karena sebagian besar pertarungan silat Cirebon dilakukan di atas kapal. Oleh karena itu, duduk menjadi posisi andalan pesilat Cirebon.

Seiring berkembangnya waktu, silat Cirebon semakin banyak diminati masyarakat sekitar. Hanya saja, olahraga ini belum mendapat peluang untuk berlaga di ajang nasional maupun internasional.

"Salah satu yang mengembangkan silat Cirebon buyut saya 50 tahun ke belakang, namanya Pangeran Besus Arkaningrat. Prestasi sampai sekarang ada, tapi baru di tingkat Jawa Barat," ujar dia.

Secara keseluruhan, Heri mengakui tidak semua warga Cirebon mengenal Silat Cirebon. Bahkan, bela diri warisan leluhur tersebut baru sebatas menjadi bagian dari perkembangan seni Cirebon.

"Beberapa tarian Cirebon juga saya ambil dari silat Cirebon seperti tarian Manggal Yuda," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.