Sukses

Firasat Ibunda Jelang Kepergian Ipda Dodon, Korban Penembakan di Tol Pejagan Cirebon

Sebelum penembakan yang dialami Ipda Dodon saat berpatroli di Tol Pejagan, Cirebon, sang ibu bermimpi.

Liputan6.com, Cirebon - Isak tangis menyelimuti keluarga Anggota PJR Ditlantas Polda Jabar, Ipda Dodon Kusdianto, korban penembakan tiga orang tidak dikenal di KM 224 Tol Pejagan Cirebon pada Jumat, 24 Agustus 2018.

Ipda Dodon meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ipda Dodon terkena luka tembak di bagian rahang dan dada. Jenazah Ipda Dodon pun diantarkan ke rumah duka.

Sang istri, Riri yang ikut di dalam mobil jenazah tak kuasa menahan tangis saat tiba di rumah duka. Jenazah Dodon langsung dimandikan dirumah duka sebelum disemayamkan. Keluarga dan kerabat pun berdatangan ke rumah duka di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.

Pantauan dilokasi, sejumlah pejabat polri datang melayat dan ikut serta dalam proses pemakaman dinas.

"Anak saya sempat ditangani di RS Plumbon kemudian dirujuk ke RS Kramat Jati karena lukanya cukup parah," kata SM Kardila, ayah Ipda Dodon di rumah duka, Selasa, 28 Agustus 2018.

Kardila mengaku pertama kali mendengar kabar sang anak meninggal dari menantunya, Riri. Dia mengaku sempat tidak percaya Dodon telah pergi. Sebab, sebelum dirujuk ke RS Polri, Dodon masih berbicara dengannya. Sebelumnya, Ipda Dodon dirawat di RS Mitra Plumbon Cirebon.

"Sempat bicara sama saya. Itu sebelum Kapolda datang," imbuh dia.

  

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Firasat Keluarga

Kardila melanjutkan, firasat kepergian Dodon sempat hadir dan dirasakan sangat kuat oleh istrinya yang tidak lain ibunda Dodon, Mienturmini (74).

Sebelum kejadian, kata dia, sang ibu korban bermimpi menggelar acara hajatan di rumah. Namun, sang ibu tak mengerti maksud mimpi itu apalagi hajatan yang digelar dalam mimpi itu.

"Iya mimpi hajatan," kata Kardila.

Kardila mengaku sangat sedih, tujuh peluru bersarang di tubuh Dodon. Kardila mengaku berulang kali mengingatkan kepada anaknya untuk selalu tidak berada jauh dari senjata yang dimilikinya.

"Saat kejadian, saya dapat informasi jika senjata anaknya disimpan di mobil dan setelah merasa sakit, baru ia mengambil senjatanya," ungkap Kardila.

Ipda Dodon meninggalkan dua orang anak. Yang pertama berusia 8 tahun dan anak kedua berusia 3,5 tahun.

Di mata dirinya, Dodon merupakan sosok yang pengertian kepada siapapun termasuk dengan tetangga. "Maka dari itu, saya merasa sangat terpukul dengan kepergian anak saya," kata Kardila.

Kapolres Cirebon, AKBP Suhermanto, menjelaskan sejak beberapa hari lalu dua anggota PJR yang ditembak di ruas tol Kanci-Pejagan sudah mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat.

"Kenaikan pangkat dari Aiptu menjadi Ipda dilakukan berdasarkan keputusan dari Kapolri," ungkap Suhermanto.

Disinggung mengenai kondisi Ipda Widi Harjan, Suhermanto mengungkapkan, dua peluru yang sempat bersarang di tangan dan dadanya sudah diangkat.

"Saat ini kondisi rekan kita Widi sudah membaik hanya saja masih menjalani proses pemulihan sehingga belum diizinkan untuk pulang," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.