Sukses

Penjual Gorengan Jadi Terduga Penembak 2 Anggota Polisi di Tol Pejagan Cirebon

Salah satu terduga penembakan dua anggota polisi di Tol Pejagan Cirebon diketahui adalah menantu terduga teroris yang ditangkap beberapa bulan lalu.

Liputan6.com, Cirebon - Polisi mengantongi dua dari tiga terduga penembak anggota PJR Ditlantas Polda Jabar, Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana pada Jumat, 24 Agustus 2018, malam di KM 224 Tol Pejagan Cirebon masuk dalam Desa Tambelang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon. Dua nama tersebut berinisial RJ dan IC.

Dari informasi yang didapat, RJ disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan seorang terduga teroris berinisial AS. Pria tersebut diamankan sebelumnya oleh Densus 88 Antiteror di kawasan Perumnas, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, pada Juli lalu.

Ketua RW 01 Kanggraksan Utara, Mayko Anwar membenarkan RJ merupakan salah satu penduduk yang menetap di Kanggraksan Utara. Dia pun menyatakan, RJ merupakan menantu AS.

"Memang benar warga saya. Dia dan istrinya (Nb) tinggal seatap dengan mertuanya. AS itu mertuanya RJ," beber Mayko, Minggu, 26 Agustus 2018.

Diketahui, dari pernikahan RJ dan Nb dikaruniai seorang putri berusia satu tahun. Mayko mengatakan, RJ tinggal dan tercatat sebagai warga Kanggraksan Utara Kota Cirebon sejak menikah dengan Nb pada 2016 lalu.

Sehari-hari, RJ bekerja sebagai penjual gorengan sejak pagi hingga sore hari. Namun, mereka dianggap cenderung tertutup dengan warga lain.

"Seperti lebih banyak kegiatan keagamaan di luar pemukiman ini," sebut Mayko.

Dia mengatakan, RJ diketahui telah menghilang saat penembakan terhadap dua anggota PJR terjadi. Dia bahkan sudah tak tinggal lagi di Kanggraksan Utara setelah mertuanya AS diamankan Densus 88 Antiteror.

Mayko mengaku sudah berulang kali mengingatkan untuk turut serta membaur dengan warga sekitar dan tidak bersikap tertutup. Namun, upaya tersebut tidak ditanggapi.

Dari sikap mereka itu, warga, termasuk Mayko seakan tidak kaget saat mendengar peristiwa penembakan anggota polisi di Tol Pejagan Cirebon.

"RJ sempat membawa pergi istrinya untuk kos di tempat lain, sekitar dua minggu atau sebulan sebelum peristiwa Bom Surabaya. Tapi kemudian kembali lagi ke sini, istrinya saja, sedangkan dia tidak tinggal di sini sampai saya dengar peristiwa penembakan yang diduga pelakunya dia," papar Mayko.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penganut Paham Lain?

Mayko mengaku telah didatangi petugas polisi pada Minggu dini hari. Aparat diketahui meminta keterangan Nb maupun ibu mertua RJ.

Mayko menjelaskan, RJ dan keluarganya disinyalir menganut paham aliran tertentu. Ini ditunjukkan dengan aktivitas sehari-hari yang tidak pernah ikut kegiatan keagamaan yang digelar warga sekitar.

Pada Minggu dini haru, rumah RJ digeledah anggota kepolisian gabungan sekitar pukul 03.00 WIB. Polisi mengamankan NB istri pelaku dan mertuanya untuk dimintai keterangan.

"Iya benar, dini hari ada banyak anggota kepolisian menggeledah rumah RJ," aku Mayko.

Saat penggeledahan berlangsung, dia melihat petugas hanya mengamankan istri pelaku dan ibu mertuanya. Dia tidak melihat anggota membawa barang bukti lain.

Diketahui, dalam aksinya, RJ bertindak sebagai pembawa senpi revolver untuk menyerang dua anggota polisi saat berpatroli tersebut.

"Aslinya si RJ itu orang Brebes hanya saja menikah dengan orang Cirebon warga kami tahun 2016 lalu," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.