Sukses

Mari Menggambar di Hutan Kota Bandung

Bandung sebagai tujuan wisata selalu memikat. Tak terkecuali kawasan hutan kota Babakan Siliwangi yang memang sangat menarik.

Liputan6.com, Bandung - Bandung sebagai tujuan wisata selalu memikat. Tak terkecuali kawasan hutan kota Babakan Siliwangi yang memang sangat menarik.

Sebagai satu-satunya lokasi hutan yang masih bertahan di Kota Bandung, kawasan Babakan Siliwangi merupakan tempat sejuk. Bagi siapapun yang mengunjunginya akan betah berlama-lama.

Oleh karenanya, tidak heran bila pesona wisata hutan kota ini diangkat sebagai acara menggambar langsung yang diselenggarakan pada Sabtu (25/8/2018).

Sejak pagi, puluhan orang antusias mengambil tempat dan menggambar dengan obyek kawasan hutan kota menawan ini. Tidak hanya seniman, mahasiswa dan pelajar sekolah menengah juga ikut serta menyemarakkan acara yang berlangsung di Sanggar Olah Seni (SOS) Babakan Siliwangi ini.

Oktavia Dwijayati, siswa kelas X SMK Al Falah Bandung misalnya. Ia mengaku senang bisa mengikuti acara menggambar spontan ini.

"Ini baru pertama ikutan acara menggambar di luar sekolah. Menurut saya acara seperti ini harus sering diadakan biar pelajar seperti kita bisa menambah wawasan," kata Oktavia kepada Liputan6.com.

Oktavia mengaku mendapat informasi acara menggambar dari guru seninya. "Karena banyak seniman, kita bisa banyak ngobrol tentang teknik menggambar. Lumayan menambab ilmu juga," ucapnya.

Efi Himawati, guru kesenian SMK Al Falah menuturkan, ia membawa puluhan anak didiknya agar bisa belajar langsung dari praktisi seni.

"Kan kalau di dalam kelas saja terbatas. Karenanya kita ajak mereka untuk bisa merasakan langsung menggambar di luar ruangan," kata Efi.

Menurut Efi, siswinya berasal dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Namun, sebagian di antara mereka berminat pada bidang seni.

"Kalau fasilitas dan jam terbang pasti kurang kalau hanya mengandalkan di kelas saja. Makanya saya bawa mereka agar mengasah minat pada seni," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tujuan Menggambar dengan Spontan

Selain diikuti perupa profesional, mereka yang mengikuti acara menggambar berasal dari berbagai latar profesi dan pendidikan. Namun karya yang dibuat harus memakai medium sederhana dengan menggunakan kertas gambar, pensil, pensil arang hingga spidol.

Acara dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga 12.30 WIB. Panitia memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menggambar objek atau model di area hutan kota Babakan Siliwangi. Selain menggambar model, peserta juga diperbolehkan mengambil suasana hutan kota.

"Kita hitung ada 150 orang yang hadir di sini. Ada yang pelajar SMA, mahasiswa, umum dan profesional," kata Pendiri Bandung Drawing Festival, Rikrik Kusmara.

Rikrik menjelaskan, anggapan umum tentang menggambar seringkali mengaburkan esensinya. Padahal, menggambar adalah bentuk seni yang paling sederhana. Gambar sebagai bentuk seni yang paling sederhana itulah yang membuat tercetusnya gagasan Bandung Drawing Festival.

"Pada umumnya kan masyarakat Bandung sangat kreatif di berbagai bidang. Jadi kita ingin memfasilitasi ide-ide mereka melalui acara menggambar. Dari sinilah kita haraopan akan lahir potensi kreatif dari bidang seni," kata Dosen Seni Rupa ITB itu.

Dalam kesempatan ini, sejumlah seniman seperti Rosid, Rendra Santana, Oco santosoo Rifki Efendi, Toni Antonius, Isa perkasa dan Tisna Sanjaya ikut menjadi juri menggambar.  Sebanyak 25 peserta dengan karya terfavorit kemudian mendapatkan hadiah dari panitia.

Menurut Rikrik, Bandung Drawing Festival ini merupakan kali kedua digelar. Untuk itu, ia berharap acara serupa tahun depan akan lebih meriah lagi.

3 dari 3 halaman

Jangan Bosan Melatih Rasa

Sementara itu, perupa Rosid mengungkapkan, acara menggambar secara spontan dapat melatih kepekaan.

"Saya melihat dari keseluruhan peserta secara mendasar sudah bagus. Hanya saja ada yang beberapa kelihatan, kalau dasar menggambarnya kurang itu kelihatan dari anatomi dan garisnya," kata Rosid.

Ia pun berpesan agar para perupa muda untuk selalu mengasah kemampuannya dalam menggambar.

"Harus, jangan sampai lupa. Dasar menggambar itu jangan sampai lupa. Memang masing-masing orang punya kesenangan, tapi antara selera dan talenta harus saling melengkapi," jelasnya.

Ia pun berharap, terutama para perupa muda untuk tidak cepat puas. Apalagi di zaman sekarang sudah dimudahkan dengan perkembangan teknologi.

"Jangan sampai lupa melatih kemampuan. Sekarang zaman teknologi, ada yang mengatakan kemampuan itu tidak perlu. Tapi yang namanya rasa harus diolah dan latih, bukan sekadar punya konsep," ungkapnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.