Sukses

Trik Warga Cirebon Mengantisipasi Kekeringan

Warga Desa Slangit Kabupaten Cirebon memprediksi kekeringan akan meluas memasuki bulan September dan Oktober mendatang

Liputan6.com, Cirebon - Kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Cirebon mulai membuat masyarakat dan pemerintah desa setempat resah. Mereka mulai kesulitan mendapatkan kebutuhan air bersih karena sumber mata air di desa setempat mulai mengering.

Salah satunya di masyarakat Desa Slangit Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon. Kepala Desa Slangi Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon Maulana mengatakan kekeringan melanda hampir 70 persen desa di Kecamatan ini.

Dia mengatakan, kekeringan tersebut merupakan bencana tahunan yang kerap melanda sejumlah desa di Cirebon. Sura Maulana mengaku, kekeringan tahun ini tidak separah tahun lalu.

"Tahun lalu itu bulan Agustus biasanya hampir semua wilayah Slangit kekeringan. Tahun ini tidak terlalu parah," kata Maulana setelah membagikan air bersih ke warga Desa Slangit, Minggu (11/8/2018).

Maulana mengaku rela menyewa lahan milik orang lain demi bisa mendapatkan air bersih. Pompa air ditempat di lahan sewa tersebut seharga Rp 28 juta untuk sewa lahan.

Dia memprediksi, kekeringan akan meluas memasuki bulan September dan Oktober mendatang. Dia mengatakan, lahan persawahan di Slangit, saat ini hanya terkena dampak dari kekeringan di desa lain.

Oleh karena itu, Maulana mengklaim sudah mengantisipasi terjadinya gagal panen di sejumlah sawah di Desa Slangit.

"Untuk warga juga kita sudah sediakan pompa air dan membuat penampungan air bersih. Lokasinya di dekat balai desa," kata dia. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Air Sungai Keruh

Seperti diketahui, kekeringan melanda Desa Slangit sejak dua bulan terakhir. Warga pun terpaksa memanfaatkan air sungai yang keruh karena sumur mereka telah mengering.

Jika tidak, maka warga biasanya membeli air dari penjual air keliling di Desa Slangit. Dia mengatakan, bantuan air bersih mulai berdatangan dari pihak swasta.

Raut bahagia terlihat di wajah warga yang pulang membawa jeriken dan ember yang terisi penuh.

"Saat ini belum masuk musim kemarau sehingga kekeringan ekstrem belum melanda desa kami tapi tetap kami antisipasi," ujar dia.

Maulana mengaku, Desa Slangit, diperkirakan menjadi satu titik di Kabupaten Cirebon yang akan mengalami kekeringan ekstrem. Bahkan, banyak sawah milik warga pun tidak sedikit gagal panen akibat kekeringan.

Ia mengatakan, luas lahan pertanian di Desa Slangit mencapai 279 hektare. Dari jumlah itu, sebagian besarnya gagal panen akibat kekeringan.

Pada 2017, sedikitnya 80 persen sawah di Desa Slangit mengalami gagal panen kala musim kemarau. Jumlah tersebut terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah tahun ini pertama kali enggak gagal panen, karena kami sudah membangun penampungan air," ujar Sura Maulana.

Pemerintah Desa Slangit, membangun pengeboran air bersih berikut bak penampungan airnya. Pembangunan itu untuk mengantisipasi kekeringan yang melanda Desa Slangit setiap tahunnya.

Ia mengatakan, keberadaan tempat pengeboran dan bak penampungan air itupun cukup membantu warga.

"Baru dibangun tahun ini, dan sudah dioperasikan," ujar Maulana.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.