Sukses

Caddy Cantik Korban Pembunuhan Sadis Masih Hidup Saat Dibakar Manajer Hotel

Hasil autopsi menunjukkan bahwa caddy cantik korban pembunuhan sadis manajer hotel di Blora masih hidup saat dihabisi.

Liputan6.com, Blora - Pembunuhan caddy cantik secara sadis di kawasan hutan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengungkap kejahatan lain tujuh tahun lalu. Pelakunya sama, cara membunuhnya juga sama. Bukan penjahat jalanan atau orang kasar, tapi seorang manajer hotel berbintang di Semarang.

Saat dibakar, Ferin Diah Anjani yang menjadi korban ternyata masih hidup. Hasil autopsi jenazah korban menemukan gumpalan asap di tenggorokan Ferin. Menurut Kapolres Blora AKBP Saptono, gumpalan asap itu menunjukkan bahwa korban masih bernafas, sehingga asap tersedot oleh korban.

"Pengakuan pelaku pembunuhan karena motif ekonomi. Dia mengambil barang milik korban," kata Kapolres.

Sementara itu, pertemuan Kristian Ari Wibowo dengan Ferin berlangsung selama empat jam saja, dimulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Nyaris tengah malam, Kristian sudah membekap Ferin dengan bantal.

"Langsung kabur ke Blora, menggunakan mobil Jazz. Sampai Blora jam 02.00 dini hari, korban langsung disiram bensin di sekujur tubuhnya dan dibakar," kata Kapolres.

Setelah ditangkap, Kristian dicecar dengan berbagai pertanyaan. Ketelatenan berbuah berkah. Kasus pembunuhan pada 2011 akhirnya terungkap.

"Tahun 2011 ada kejadian hampir sama. Ditemukan jenazah perempuan di wilayah Todanan, Blora. Dengan teknik interogasi yang telaten, akhirnya pelaku ini mengaku bahwa dia juga pelakunya," kata AKBP  Saptono.

Pembunuhan Ferin Diah Anjani, caddy cantik menjadi petunjuk pengungkapan kejahatan lain. Memang tak ada kejahatan yang sempurna, cepat atau lambat, akan terungkap. 

Simak video pilihan menarik berikut di bawah ini :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Fantasi Seks

Bondage Dominance Sado-Masochism, lebih dikenal dengan BDSM, adalah fantasi seksual yang lekat dengan kekerasan. Fantasi itu melibatkan peran budak dan penguasa. Inilah yang mendorong dibunuhnya caddy cantik Ferin Diah Anjani oleh Kristian Ari Wibowo dan berujung perampokan.

Diawali dengan hubungan badan yang melibatkan fantasi seks nyeleneh itulah, Kristian yang dulunya bekerja sebagai Front Office Manager sebuah hotel di Semarang akhirnya membunuh Ferin.

"Awalnya di-WA, ia mau diajak berfantasi. Jadi, saya siapkan lakban untuk mengikat tangan dan kakinya," tutur Kristian di Mapolres Blora, Rabu, 8 Agustus 2018.

Ketika tangannya diikat lakban, Ferin masih menurut dan tak memberontak. Namun, ketika kakinya diikat lakban, caddy cantik itu mulai memberontak. Kristian kemudian panik.

"Tangan saya digigit. Karena dia teriak, saya takut didengar orang, jadinya saya cekik dan dekap hidungnya pakai bantal," kata Kristian.

Ferin yang jadi teman kencannya hari itu meninggal. Kristian meyakini itu karena dilihatnya kakinya sudah pucat dan kaku, juga tak ada suara ngorok.

"Tubuhnya lalu saya bungkus dengan selimut hotel," kata Kristian.

Setelah dibungkus, Kristian menyeret jenazah caddy cantik dan dimasukkan ke dalam mobil. Tak dijelaskan bagaimana ia keluar kamar tanpa diketahui orang lain dengan membawa jasad Ferin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.