Sukses

TGB : Lombok Butuh Donor Darah

Menipisnya stok darah menyebabkan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang meminta warganya yang sehat untuk mendonorkan darahnya.

Liputan6.com, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memprioritaskan penyelamatan korban jiwa akibat gempa bermagnitudo 7, baik yang tertimpa bangunan, maupun yang ada di rumah sakit. Selain itu akibat gempa tersebut menyebabkan stok darah untuk transfusi menipis.

Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyebutkan bahwa selain fokus penanganan korban, juga meminta warga yang sehat agar bersedia mendonorkan darahnya.

"Konsentrasi utama adalah menyelamatkan jiwa. Bagi pengungsi, pemda segera menyediakan logistik," kata Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi usai meikut mengevakuasi korban gempa, Senin, 6 Agustus 2018.

Gubernur NTB sudah langsung sibuk begitu gempa mendera. Ia mengunjungi korban gempa di sejumlah rumah sakit di Mataram hingga ke tenda-tenda korban yang terpapar gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Yang lebih diperlukan saat ini adalah kebutuhan darah, karena rata-rata korban mengalami luka berat, seperti patah tulang dan luka terbuka. 

"Warga sehat seyogyanya membantu yang terdampak gempa. Stok darah menipis, bantuan paling riil adalah donor darah," kata TGB.

TGB juga menyampaikan permintaan maaf karena keterbatasannya menangani gempa NTB yang belum dapat menjangkau seluruh wilayah dan korban terdampak secara optimal dan merata. Meski demikian, diyakinkan bahwa seluruh jajaran pemerintah daerah terdampak, TNI, Polri, BPBD, Badan SAR, tim medis, relawan-relawan terus berupaya.

"Mempercepat rehabilitasi, evakuasi, hingga rekonstruksi fisik maupun non fisik. Termasuk mengevakuasi wisatawan dari Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan ke Mataram dan bandara Lombok Internasional Airport di Praya," kata TGB. 

Tuan Guru Bajang juga mengajak warganya untuk percaya dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT yang selalu melindungi dan memberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran dalam menjalani musibah ini. Menurut Pusat Data Informasi & Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa mencapai 91 orang dan 209 orang luka-luka. 

 

Simak video menarik berikut di bawah :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.