Sukses

Pasuruhan, Desa Migran Nan Produktif

Saat ini lebih dari seribu warga Pasuruhan berada di berbagai belahan dunia sebagai buruh migran.

Pati - Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen terpilih menjadi Desa Migran Produktif (Desmigratif). Pilihan ini didasari fakta bahwa Pasuruhan adalah salah satu desa yang memiliki jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) cukup besar. Sekarang lebih dari 1.000 warga berangkat ke luar negeri untuk menjadi TKI.

Menurut Warsito, Kades Pasuruhan, Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah, para TKI asal Desa Pasuruhan tersebar ke sejumlah negara. Bukan hanya Asia, namun juga Eropa.

"Banyak yang di Taiwan, Korea, Belanda, Arab, Qatar, Malaysia dan lain sebagainya," kata Warsito seperti ditulis suaramerdeka.com, Jumat, 3 Agustus 2018.

Dijelaskan bahwa Progam Desa Migran Produktif adalah progam dari kementerian. Dalam progam tersebut desa didorong untuk memberikan fasilitas empat pilar terhadap para TKI. Seperti pelayanan TKI dengan memberikan pemahaman agar saat proses pemberangkatan maupun pulang dapat tetap aman. Terjamin baik jiwa maupun gajinya.

"Yang paling penting penumbuhan kreativitas dan usaha bagi TKI. Edukasi kepada keluarga khususnya anak TKI dengan diberikan pendidikan tambahan kemudian juga pembentukan koperasi," kata Warsito.

Itulah sebabnya warga juga dilatih berbagai keterampilan usaha. Seperti pengolahan ikan dan keong, kerajinan pelepah pisang, kerajinan fiber, atau keterampilan las.

"Saat ini pelatihan juga mendapatkan bantuan dari salah satu bank berupa rumah produksi. Rencananya akan kami gunakan untuk men-display produk kerajinan dari warga desa ini," kata Warsito.

Untuk koperasi direncanakan akan disinergikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga proses pelaksanaanya pun dapat lebih maksimal. Semua dilakukan agar kepergian warga menjadi buruh migran di luar negeri bisa mengubah keadaan warga dan desa.

Simak berita menarik lainnya dari suaramerdeka.com di tautan ini.

Simak video menarik pilihan berikut di bawah ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.