Sukses

Ketika Demo Tandingan Warga Tolak Pabrik Tebu di Sumba Timur Berubah Duka

John Tay Hungga meninggal dunia usai mengikuti demonstrasi mendukung investasi perkebunan tebu salah satu perusahaan di halaman Kantor Bupati Sumba Timur, NTT,

Liputan6.com, Kupang - John Tay Hungga (26), meninggal dunia usai mengikuti demonstrasi mendukung investasi perkebunan tebu PT Muria Sumba Manis (MSM) di halaman Kantor Bupati Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat sore, 3 Agustus 2018.

Ratusan karyawan dan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sumba Timur menggelar demonstrasi sejak Jumat siang hingga sore hari.

Sebelumnya, ada unjuk rasa dari warga setempat menolak keberadaan PT MSM. Warga mengklaim keberadaan PT MSM telah mencaplok tanah ulayat penduduk setempat.

Tunggu Takanjanji, paman korban mengatakan, korban sebelumnya sehat dan tidak ada gejala sakit. Namun, ia tidak sarapan sebelum demo.

"Korban merupakan sekuriti PT Muria Sumba Manis (MSM) yang ikut berdemo ke Kantor Bupati Sumba Timur," ucap Tunggu kepada Liputan6.com, Jumat, 3 Agustus 2018.

Dia menjelaskan, sebelum menggelar aksi protes, para pendemo naik truk terbuka dan berkonvoi sekitar 45 kilometer dari lokasi perkebunan. Mereka kemudian menggelar aksi di bawah terik matahari hingga menjelang sore, persis di depan Kantor Bupati Sumba Timur.

“Korban mendadak jatuh pingsan saat ikut aksi demo dan sempat menjalani perawatan darurat oleh peserta demo lainnya sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha. John tidak tertolong setelah beberapa saat tiba di rumah sakit," katanya.

Dia berharap PT MSM bertanggung jawab memenuhi hak–hak John sebagai karyawan dan mengurus jenazahnya sampai saat pemakaman.

Sementara itu, suasana haru terlihat di ruang jenazah RSUD Umbu Rara Meha, Kabupaten Sumba Timur ,tempat jenazah John Tay Hungga disemayamkan.

Satu per satu kerabat dan kenalan korban mendatangi ruang jenazah untuk sekedar melihat korban yang telah terbujur kaku setelah sebelumnya ambil bagian dalam demonstrasi tersebut.

Corporate Legal & Communication Office PT MSM, Milton Ph. Butar-Butar mengaku belum bisa memberi keterangan kepada media karena masih berada di luar NTT.

"Informasi yang saya terima sih begitu, tetapi masih simpang-siur soal kejadian itu. Setelah saya balik ke NTT, saya akan memberi keterangan pers," ujar Butar-Butar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.