Sukses

Segarnya Pagi di Bebatuan Warna-warni, Spot Swafoto Terbaru di Gorotantalo

Bebatuan tersebut sengaja dicat agar terlihat indah dan menjadi salah satu daya tarik untuk dijadikan objek wisata Desa Bihe, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Tak menyangka sama sekali ketika melihat di sebuah desa terpencil ada sungai bersih berjejer batu berwarna-warni. Bebatuan nan memanjakan mata yang fotonya menghebohkan media sosial itu tepatnya berada di Desa Bihe, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Pantauan Liputan6.com, Kamis, 2 Agustus 2018, ternyata bebatuan tersebut sengaja dicat agar terlihat indah dan menjadi salah satu daya tarik untuk dijadikan objek wisata desa. Bebatuan warna-warni seperti pelangi menghiasi aliran sungai di Desa Bihe, Kabupaten Gorontalo.

Keberadaan bebatuan menjadi buruan warga yang ingin mengabadikannya atau untuk sekadar foto selfie atau swafoto. Spot baru tersebut diberi nama Botu Kapali atau Batu Kapal.

Salah satu pengunjung Adam Mustapa, misalnya. Ia mengatakan, foto yang beredar di media sosial itu bukan hoaks dan itu benar adanya di Gorontalo. Selanjutnya, Adam bersama teman-temannya langsung mendatangi tempat tersebut, tak hanya berfoto di batu yang berwarna-warni itu.

"Namun, kami juga memanfaatkan waktu berkunjung untuk mandi, karena air Desa Bihe ini masih terasa asri dan segar, apalagi saat pagi dan sore hari. Selain itu dipadu dengan pepohonan rindang di sekitar sungai," ujar dia.

Hal ini dikatakan oleh Ketua Karang Taruna Desa Bihe, Parmin Bilo. Menurutnya, hal itu adalah kreativitas sejumlah pemuda yang ada di Desa Bihe, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rencana Kelola Wisata Arung Jeram

Ketua Karang Taruna Desa Bihe, Parmin Bilo mengungkapkan para pemuda ingin menciptakan tempat wisata di desa mereka. Para pemuda bahkan merencanakan sejak lama.

Setelah adanya anggaran dana desa, mereka kemudian mengecat bebatuan untuk bisa menarik perhatian pengunjung. "Akhirnya tempat ini kami namakan Botu Kapali atau batu kapal, karena di di lokasi ini ada batu besar yang modelnya seperti kapal," ujarnya.

Apalagi, kualitas air sungai di Desa Bihe masih asli dan belum terjamah oleh manusia. "Saya kira ini merupakan salah satu peluang besar untuk menjadikan sungai ini menjadi objek wisata air di Kecamatan Asparaga. Dengan anggaran dana desa dan didukung oleh sumber daya alam yang mumpuni kenapa tidak," lanjut Parmin

Ia menambahkan, tak hanya bebatuan warna-warni, Karang Taruna juga dalam waktu dekat ini sudah merencanakan di sungai Desa Bihe akan dibuat jalur arung jeram atau wisata tubing.

"Kami juga sudah merencanakan bahwa dalam waktu dekat ini akan segera dibuat wisata arung jeram, nantinya setiap pengunjung bisa menikmati arung jeram dengan melewati bebatuan berwarna-warni," katanya.

Adapun Kepala Desa Bihe, Herman Alhabsy mengatakan bahwa ia sangat mendukung apa yang menjadi sebuah kreativitas anak muda. Ia pun sangat mendukung, karena ini juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar Desa Bihe.

"Nantinya ketika wisata ini berkembang seperti apa yang diharapkan, maka saya yakin dan percaya ekonomi desa juga akan tumbuh," tuturnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa membantu program para pemuda itu, terutama akses jalan menuju lokasi tersebut yang saat ini masih rusak. "Karena infrastruktur terutama jalan juga merupakan salah satu penunjang berkembangnya objek wisata," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.