Sukses

Badan Kurus tapi Perut Menggembung, Hati-Hati Kambing Kurban Digelonggong

Kambing kurban dengan perut menggembung ditemukan di Madiun.

Liputan6.com, Madiun - Petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Jawa Timur, menemukan dugaan kambing milik seorang peternak di wilayah itu yang digelonggong saat pemeriksaan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1439 Hijriah.

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Cahyarini Budiarti menduga hewan ternak tersebut digelonggong di daerah asalnya.

"Selain beberapa ternak alami sakit iritasi mata, kami juga temukan ada indikasi kambing digelonggong oleh peternak lama sebelum dibawa ke Kota Madiun. Itu dilakukan agar terlihat gemuk," ujar dia di Madiun, Rabu, 1 Agustus 2018, dilansir Antara.

Menurut dia, dugaan praktik gelonggongan tersebut terlihat dari kondisi tubuh kambing yang cenderung kurus. Hal itu, katanya, kemungkinan karena kambing terlalu banyak minum air dan sempat masuk paru-paru.

Atas temuan itu, pihaknya menegaskan agar kambing tersebut tidak boleh dijual karena tidak layak untuk dikonsumsi. "Selain tidak layak kosumsi, kondisi ternak yang digelonggong juga tidak layak untuk digunakan sebagai hewan kurban," kata dia.

Sang pemilik ternak kambing, Khoiri, mengaku tidak tahu bahwa salah satu ternak kurban yang dibawanya terdapat indikasi digelonggong. Ia mengaku ternak-ternak tersebut didatangkan dari Lumajang dan Malang.

"Ternyata, dalam pertumbuhannya, ada yang sehat dan ada yang sakit-sakitan. Tapi, ada juga yang didatangkan dari Kabupaten Madiun," kata dia.

Ia menjelaskan kambing yang diindikasikan gelonggongan tersebut hasil penggemukan sejak tiga bulan lalu. Atas temuan itu, ia berjanji tidak akan menjual kambing tersebut untuk kurban.

"Rencananya mau dirawat dulu. Nanti bisa digunakan untuk kelas akikah," katanya.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun akan intensif memantau kesehatan hewan kurban hingga mendekati Idul Adha mendatang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.