Sukses

Segarnya Mandi Pagi dengan Sabun Bahan Alami

Inovasi sabun natural buatan warga Cirebon berawal dari melihat kondisi sang anak yang kerap bermasalah dengan kulit.

Liputan6.com, Cirebon - Aroma wangi dari dalam ruang tamu minimalis di kawasan Perumnas Rajawali Kota Cirebon langsung tercium. Mulai dari aroma coklat, kopi hingga wewangian lain yang menggoda selera.

Sekilas berbagai macam benda yang ada di sekeliling ruang tamu tersebut seperti makanan. Namun, jika tidak diberitahu sebelumnya, mungkin tamu yang datang pun tergoda untuk memakannya.

"Bukan makanan ini tapi sabun dengan berbagai macam aroma salah satunya coklat," kata pemilik usaha sabun Natural Cirebon Yenny Prayogo, Rabu (1/8/2018).

Sejak tahun 2017, Yenny sudah menggeluti usaha pembuatan sabun berbahan baku natural. Yenny mengaku tidak menyangka usahanya tersebut kini berkembang.

Usaha yang digeluti Yenny berawal dari melihat kondisi sang anak yang selalu bermasalah dengan kulit. Kulit sang anak amat kering, sehingga dia harus secara rutin datang ke dokter untuk meminta krim kulit khusus untuk anaknya.

"Krim itu harus dioleskan ke kulit anak saya agar tidak sampai gatal atau luka-luka. Tapi anak saya laki laki, susah sekali mengoleskan krim. Katanya ribet dan lengket,” ungkap Yenny.

Yenny yang memiliki latar belakang pendidikan sebagai analis kesehatan Untag Semarang itu berinisiatif membuat sabun sendiri. Sabun yang dibuat Yenny dari bahan alami.

Berbagai cara dia coba, hingga akhirnya Yenny menemukan formula yang tepat untuk membuat sabun alami itu. Setelah berhasil, sang anak pun senang dan mulai rutin menggunakan sabun buatan ibundanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Coklat Hingga Daun Kelor

"Ya banyak trial and error deh sempat diprotes anak kok tidak wangi akhirnya saya beri pewangi dan sampai sekarang berhasil," ujar dia.

Yenny menjelaskan, komposisi sabun natural yang dibuatnya terdiri dari 60 persen olive oil, 20 persen Vco, 20 persen castor oil. Ada pun bahan herbal yang digunakan sebagai pewangi bermanfaat bagi tubuh.

Dia menyebutkan, bahan herbal tersebut mulai dari ekstrak mawar, moringa atau daun kelor, kunyit (tumeric), kopi susu, madu susu, fenugreek, temulawak, lavender, green tea, cokelat, serta rice milk.

“Teman-teman saya juga yang mendorong untuk diproduksi banyak dan dijual. Sampai sekarang sudah ada 12 varian sabun natural yang saya buat,” ungkap Yenny.

Dalam produksinya, sabun dibuat dengan tangan Yenny sendiri. Bahkan sebagian bahan herbal yang ditambahkan ke sabun natural itu diolah sendiri.

Seperti daun kelor yang ekstraknya masih susah didapatkan, Yenny membuatnya dengan cara mengeringkan daun tersebut lalu diblender. Yenny pun tak ragu mengolah biji kopi menjadi salah satu ekstrak dalam produk sabunnya. “Langsung dari biji kopinya kemudian diblender sendiri.

Ada juga coklat dari bubuk cokelat asli saya buat dan kalau bahan lain seperti kunyit, temulawak dan lainnya saya dapat dari keluarga yang juga berjualan ekstrak herbal di Semarang,” kata dia.

Hingga kini, sabun natural buatan Yenny sudah dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Dalam sehari, penjualan sabun natural tersebut mencapai 50 pieces.

Satu pieces sabun dijual seharga Rp 25 ribu dengan berat 100 gram. Bahkan, saat ini Yenny terus berinovasi dengan membuat sabun bermotif batik.

“Sudah ada enam motif batik yang saya buat di atas sabun,” kata Yenny.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.