Sukses

Kakak Adik Tewas Bersama di Pelabuhan Kontainer Halmahera Utara

Sang ibu kedua bocah yang tewas bersama di Pelabuhan Kontainer Halmahera langsung pingsan saat melihat keduanya terbujur kaku.

Liputan6.com, Ternate - Warga Desa Rawajaya, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) dihebohkan penemuan dua bocah laki-laki yang mengapung di sekitar Pelabuhan Konteiner dalam kondisi tidak bernyawa.

Kapolres Halut AKBP Irfan Indarta melalui Kasubag Humas Ipda Risal Ibrahim ketika dikonfirmasi, Selasa, 31 Juli 3018, membenarkan temuan dua jasad bocah itu sekitar pukul 15.00 WIT. Setelah ditelusuri, keduanya diketahui bernama Fondri (9) dan Nizam Alfouzan (5).

Warga sekitar pelabuhan menduga sang kakak ikut tewas setelah berusaha menyelamatkan adiknya yang tenggelam ketika berenang di seputaran Pelabuhan Konteiner. Pasalnya, kondisi arus saat itu sangat kuat.

"Ketika kami berkordinasi dengan keluarga korban, pihak keluarga tidak mau dilakukan visum dan meminta agar korban dibawa pulang ke kediamannya di Desa Gosoma Barat untuk dimakamkan," kata Risal, dilansir Antara.

Kedua bocah tersebut ditemukan mengapung secara terpisah dengan jarak sekitar 40-50 meter. Tubuh mereka ditemukan pertama kali oleh warga bernama Hatau dan Haris, warga Desa Rawajaya yang berprofesi sebagai tenaga kerja bongkar medan (TKBM).

Hatau ketika dihubungi mengatakan, dirinya spontan menyebur ke laut ketika melihat ada bocah yang mengapung dengan posisi terlentang.

"Saya pikir hanya satu orang anak saja, padahal teman saya Haris dan sejumlah rekan kerja sedang mengangkat satu orang anak lagi di sisi kanan pelabuhan," ujar Hatau.

Hal senada juga disampaikan oleh Haris. Saat sedang berada di atas dermaga Konteiner, ia melihat bocah yang hanyut terbawa arus dari arah utara ke selatan pelabuhan. Ia pun langsung memanggil bantuan dan berenang menuju ke arah korban untuk diangkat ke atas dermaga.

Warga yang berkerumun dan tidak satu pun yang mengenali jenazah dua anak tersebut. Warga kemudian menyampaikan pengumuman di masjid agar warga berkumpul untuk mengenali dua anak yang meninggal dunia itu.

"Kami sudah umumkan di masjid, dengan maksud agar ada orangtua atau kerabat yang bisa mengenali korban," katanya.

Anggota Polres Halut kemudian tiba di TKP untuk membawa dua jenazah menuju ke RSUD Tobelo agar diidentifikasi lebih lanjut. Di sisi lain, identitas kedua korban juga diedarkan melalui media sosial.

Saat itulah, Waluyo (32) dan istrinya Sri (30) mendapatkan informasi. Warga Desa Gosoma Barat lalu mendatangi RSUD untuk memastikan kedua jenazah bocah yang ternyata adalah anak-anaknya.

Ibu korban langsung histeris dan pingsan setelah menemukan putra pertama dan keduanya meninggal dunia. Sementara, ayah korban hanya bisa pasrah dan menangis melihat kakak beradik itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.