Sukses

Foto Mesra Polisi Sampang di Tepi Pantai Berujung Desakan Sanksi

Anggota DPRD Sampang ikut mendesak atasan perwira polisi di Mapolres Sampang itu untuk menghukum anggotanya.

Liputan6.com, Sampang - Kapolres Sampang, Jawa Timur AKBP Budhi Wardiman menyatakan, akan menyelidiki tersebarnya foto mesra mirip anggota polisi dengan seorang perempuan tenaga honorer di lingkungan pemkab setempat. Foto itu menyebar luas di media sosial dan menjadi sorotan masyarakat di wilayah itu.

"Kami akan melakukan klarifikasi langsung terkait foto itu kepada kedua belah pihak, baik kepada anggota, maupun kepada si perempuan," ujar Budhi Wardiman di Sampang, Senin, 30 Juli 2018, dilansir Antara.

Foto mesra antara perwira polisi di Mapolres Sampang itu dengan seorang tenaga honorer di lingkungan Pemkab Sampang itu menjadi sorotan masyarakat. Apalagi, baik anggota polisi maupun perempuan di dalam foto mesra itu sama-sama sudah berkeluarga.

Tokoh ulama dan wakil rakyat di DPRD Sampang bahkan menilai foto tersebut mencederai norma dan etika masyarakat Madura. Foto mesra yang mirip dengan perwira Polres Sampang itu, pertama kali diunggah di jejaring sosial Facebook dengan akun bernama "Putri Adelia".

Foto itu lalu menjadi viral di media sosial dan mendapat sorotan warganet. Satu di antaranya berpose layaknya suami-istri, yakni berpelukan.

Dalam unggahan itu keduanya diduga berada di pantai. Sedangkan, latar belakang foto mobil berwarna merah mirip mobil milik perwira polisi, yakni Kasat Reskrim AKP Hery Kusnanto.

Namun, Hery membantah, meski mengakui foto mesra dengan perempuan berjilbab yang menyebar di jejaring Facebook itu, memang dirinya.

"Itu hasil tangan jahil dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Saya banyak foto bareng cewek, orang iseng saja itu mungkin," ucap Hery.

Sementara itu, sebagian warga, tokoh masyarakat dan tokoh ulama, meminta Kapolres untuk menindak tegas anggota polisi itu karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Bagi warga Madura termasuk di Sampang ini, istri adalah kehormatan dan jika ia diganggu, maka aksi nekat pun bisa terjadi," ujar anggota DPRD Sampang Aulia Rahman.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.