Sukses

Polisi Sebar Mata-Mata Antisipasi Unjuk Rasa Jelang Kedatangan Jokowi di Makassar

Seluruh personel Intelkam alias mata-mata disebar menjelang kedatangan Jokowi di Makassar. Tujuannya untuk ini.

Liputan6.com, Makassar - Polda Sulsel mulai mengantisipasi adanya kemungkinan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Makassar yang rencananya menghadiri gerak jalan sehat bersama tim sahabat rakyat Indonesia, di Lapangan Hasanuddin, Makassar, Minggu, 29 Juli 2018

Salah satu upaya yang dilakukan Polda Sulsel, yakni menyebar seluruh personil Intelkam yang kerap disebut masyarakat Makassar sebagai mata-mata.

Menurutnya, personel intel ini diturunkan untuk mencari informasi-informasi yang bersifat dapat mengganggu situasi kamtibmas jelang kedatangan Presiden Jokowi nanti.

"Salah satunya info tentang rencana unjuk rasa menolak kedatangan Bapak Jokowi," ucap Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, Jumat, 27 Juli 2018.

Selain menurunkan personel Intelkam, Polda Sulsel juga menyiagakan anggota satuan lainnya. Di antaranya, personel Sabhara, Brimob, Reserse serta satuan K9 (anjing pelacak).

"Meski pengamanan VIP tetap dilakukan oleh jajaran TNI dalam hal ini Kodam XIV Hasanuddin, Polda Sulsel sebagai back up pengamanan juga siagakan 2.500 personil yang terdiri dari seluruh satuan," terang Dicky.

Ribuan personel tersebut akan menyebar dan bersiaga di beberapa area publik atau pelayanan umum serta di titik-titik rawan terjadinya unjuk rasa seperti di depan kampus.

"Personel disiagakan di kantor pemerintahan, mall, serta di depan-depan kampus yang kerap mahasiswanya berunjuk rasa," ujar Dicky.

Ia berharap unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Jokowi tidak terjadi. Dengan demikian, arus lalu-lintas dapat berjalan normal dan kepentingan masyarakat umum juga tidak terganggu.

"Mari kita jaga situasi kamtibmas jelang hingga kedatangan bapak Presiden Jokowi ke Makassar. Janganlah sampai ada unjuk rasa apalagi bersifat anarkis. Kita pasti akan tindak tegas," Dicky menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.