Sukses

Ridwan Kamil Klaim Tim Optimasi dan Sinkronisasi Tidak Dibayar

Ridwan Kamil mengklaim, tim optimasi dan sinkronisasi yang diketuai mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas bekerja secara sukarela.

Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil, mengklaim tim optimasi dan sinkronisasi yang diketuai mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas bekerja secara sukarela. Artinya, tim tersebut tidak mendapat bayaran dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

"Belum ada anggaran dari kedinasan. Jadi, ini semua masih udunan dari masyarakat dan pendukung Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul," kata Ridwan usai jumpa pers perkenalan tim sinkronisasi di Hotel Papandayan Bandung, Kamis, 26 Juli 2018.

Pria yang karib disapa Emil mengatakan, lembaga yang akan bekerja hingga pelantikan dirinya sebagai gubernur nanti tidak ada dalam nomenklatur kedinasan.

"Ada yang kontrakin rumahnya, kasih konsumsi, dan sebagainya. Mungkin nanti saya wariskan ke periode berikutnya," ucapnya.

Begitu juga dengan honor, Emil menegaskan, tidak ada bayaran untuk tim yang dibentuknya ini.

"Enggak ada honor. Ya, dari mana juga uangnya?" ujarnya.

Untuk diketahui, pembentukan tim optimasi dan sinkronisasi yang dilakukan Ridwan Kamil merupakan hak politik gubernur terpilih dan memiliki dasar hukum Peraturan Mendagri No. 22 Tahun 2018 yang memberikan ruang kepada kepala daerah terpilih tapi belum terlantik, untuk melakukan sinkronisasi dan optimasi rencana kerja yang akan dieksekusi, pada tahun anggaran yang ada.

Tim yang dibentuk Emil ini akan berakhir kerjanya pada tanggal 16 September 2018. Mereka terdiri dari perwakilan partai politik, akademikus, dan profesional yang ingin memberikan kontribusi pemikiran.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.