Sukses

Identitas Jenazah Dibonceng Naik Motor di Jambi Terungkap, Siapa Dia?

Pria tua yang meninggal saat dibonceng naik sepeda motor itu baru saja pulang dari menghadiri acara pernikahan kerabatnya.

Liputan6.com, Jambi - Jagat media sosial baru saja dihebohkan dengan kemunculan sebuah video pengendara motor membonceng jenazah dihentikan polisi. Peristiwa itu diketahui terjadi di salah satu daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi.

Video berdurasi 1,28 menit itu diunggah oleh salah satu akun di laman Facebook sejak Senin malam, 23 Juli 2018, hingga beredar viral di media sosial. Dalam video tersebut, pengendara motor bonceng tiga terlihat dihentikan petugas kepolisian.

Setelah ditanyai, diketahui penumpang sepeda motor yang berada di tengah ternyata sudah meninggal dunia. Dari keterangan polisi, identitas jenazah yang dibonceng tiga itu bernama H Madek (75), warga Desa Parit, Kelurahan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjabtim, Jambi.

Kepada Liputan6.com, Rabu (25/7/2018), Kasat Lantas Polres Tanjabtim, AKP Tezmirizal mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin siang, 23 Juli 2018, sekitar pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan penuturan keluarga almarhum, sebelum meninggal, H Madek awalnya sudah beberapa hari berada di daerah Simpang Kiri, Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjabtim. Saat itu, ia tengah menghadiri pesta pernikahan salah satu keponakannya.

Usai pesta, ia meminta diantar pulang ke rumahnya di Kuala Jambi yang berjarak sekitar 60 kilometer dari rumah keponakannya itu. Ia pun dibonceng berdua oleh keponakannya yang mengemudikan motor. Sementara itu, keluarga lainnya mengikuti di belakang dengan satu sepeda motor lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendadak Lemas

Namun, di tengah perjalanan atau sekitar 20 kilometer dari daerah Simpang Kiri, tepatnya di Desa Geragai, H Madek mengeluh lemas dan sakit di bagian perut. Karena lemas dan sakit, ia akhirnya diapit oleh keponakan dan keluarganya dengan dibonceng tiga. Saat dalam perjalanan itu, H Madek meninggal dunia.

Akhirnya, rombongan keluarga dengan dua sepeda motor itu berpapasan dengan anggota polisi yang kebetulan tengah berpatroli. "Anggota sempat bilang kenapa tidak hentikan kami tadi, bisa langsung dibantu," ujar Tezmirizal menceritakan kronologi meninggalnya H Madek saat dibonceng motor.

Petugas kepolisian langsung menolong dan membawa jenazah H Madek ke mobil patroli. Karena perjalanan masih jauh, keluarga akhirnya memutuskan tidak lagi melanjutkan perjalanan ke Kuala Jambi, tetapi berbalik arah kembali ke Simpang Kiri.

"Dibantu bawa balik kembali ke Simpang Kiri. Di sana jarang ada angkutan mobil karena kondisi jalan menuju Simpang Kiri memang masih sulit dan berdebu," Tezmirizal mengungkapkan.

Oleh keluarganya, jenazah H Madek dikebumikan di TPU Simpang To'o, Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu pada Senin, 23 Juli 2018 lalu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.