Sukses

Perjuangan Hidup Mati Nelayan Buleleng Saat Terombang-ambing di Tengah Laut

Sudah ketiga kalinya Siswanto, nelayan dari Buleleng, menghadapi situasi mendebarkan saat terombang-ambing di lautan. Kejadian terakhir adalah yang terparah.

Liputan6.com, Singaraja - Seorang nelayan asal Banjar Dinas Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, Siswanto, dinyatakan selamat dari maut, setelah perahunya terbalik dan terombang-ambing di tengah lautan sejak Minggu malam, 15 Juli 2018, malam hingga Senin siang, 16 Juli 2018.

"Siswanto dilaporkan hilang oleh Kelompok Nelayan Rajatama pada Minggu malam (15/7/2018). Siswanto dilaporkan tak pulang setelah seharian melaut di perairan utara Bali," kata Kasat Polair AKP I Putu Aryana di Singaraja, Buleleng, Bali, Selasa (17/7/2018), dilansir Antara.

Setelah menerima laporan itu, pihaknya langsung melakukan pencarian. Tetapi, pencarian pada Minggu malam itu tak membuahkan hasil. Proses pencarian kembali dilanjutkan pada Senin pagi dengan melibatkan anggota Basarnas di Pos Celukan Bawang.

"Ternyata, korban hilang sudah diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan memancing. Posisinya ditemukan 5 mil dari eks Pelabuhan Buleleng di Singaraja," kata AKP Aryana.

Dalam kesempatan itu, Siswanto menceritakan awal mula dikabarkan hilang. Pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 Wita, ia memancing di perairan Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt.

Sekitar pukul 10.00 wita, tiba-tiba cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang tinggi. Perahunya dihantam gelombang tinggi hingga "pancer" miliknya patah dan terbalik.

"Kemudi perahu saya patah, perahunya terbalik. Langsung saya pegangan di lambung perahu yang terbalik. Mesinnya masih utuh. Saat itu, saya tak membawa HP (handphone)," kata nelayan itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Bawa Ponsel

Besarnya arus dan kencangnya angin membuat perahu berbahan fiber dengan dua mesin berkekuatan 550 PK dan 13 PK itu terseret ke arah timur, yakni di perairan Singaraja. Siswanto mengaku pasrah saat itu, tapi meyakini akan ada orang yang menolongnya.

Harapan Siswanto terkabul pada keesokan paginya. Ia ditemukan oleh seorang nelayan asal Kelurahan Kampung Baru, Singaraja bernama Hendra.

Siswanto melambai-lambaikan tangannya meminta tolong dan Hendra yang melihatnya langsung menolong nelayan nahas itu yang saat itu sudah dalam kondisi agak lemas.

Siswanto mengaku beberapa kali mengalami kejadian seperti itu. Namun, ia tak pernah jera untuk melaut.

"Memang, kejadian saat ini paling parah. Hingga kini sudah tiga kali saya mengalami kejadian seperti ini. Ya, namanya risiko nelayan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.