Sukses

Nelayan Takut Melaut Pasca-semburan Gas Bawah Laut

Penanganan insiden kebocoran gas bawah laut di perairan Bojonegoro, Banten, kini ditangani SKK Migas.

Liputan6.com, Serang - Nelayan masih takut melintasi perairan Bojonegara, Banten, pasca-bocornya pipa gas bawah laut PT CNOOC, pada Senin, 9 Juni 2018.

"Bukan enggak boleh, tapi khawatir kenapa-kenapa. Saya kan penyeberangan, kebetulan saya kapten," kata Hawasi, salah satu pemilik kapal di pelabuhan penyeberangan Grenyang, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (10/7/2018).

Hawasi yang saat terjadi kebocoran pipa sedang melintasi titik semburan gas, bercerita kalau dia dan para penumpang kapal sempat khawatir jika terjadi kebakaran di sumber gas akibat percikan api.

"Saya sudah melintas ke arah gas, sebelah selatan, lagi kenceng-kencengnya itu. Lagi aktif, lagi nyemburin ke atas," tuturnya.

Begitu pun nelayan lainnya, Nawawi. Dia kini menggeser tempat mencari ikan ke sebelah selatan dari titik lokasi bekas semburan gas. "Agak jauh amat dari lokasi semburan gas," kata Nawawi, di tempat yang sama.

Meski begitu, ia mengaku kini sudah tidak ada lagi semburan gas bercampur air di bekas bocornya pipa gas bawah laut. "Kemarin iya, (semburan gas) sekitar empat jam," ujarnya.

SKK Migas Ambil Alih

Insiden bocornya pipa gas bawah laut di perairan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, kini ditangani oleh SKK Migas. "Ini nanti tugas SKK Migas. Nanti SKK Migas yang akan menerangkan," kata Joko Agussema, operator gas PT CNOOC, di Kantor PLTGU Cilegon.

Untuk mengoperasikan satu turbin PLTGU yang masih beroperasi, pihaknya mengandalkan pasokan gas dari PGN. Sementara, terkait kerugian yang diderita PLTUG Cilegon sebesar Rp 7 miliar per hari akan diselesaikan bersama-sama dengan PT CNOOC.

"Kita hanya bisa memaksimalkan satu turbin. (Kebutuhan gas PLTUG Cilegon per hari) 84 bbtud, kalau dari PGN 30 bbtud. Dari kemarin hingga sekarang (pasokan gas dari PGN sebesar) 40 bbtud," kata Irwan Edi Syahputra Lubis, GM PLTUG Cilegon.

Pelanggan listrik PLN, PT ASDP Ferry Indonesia cabang Merak, hingga kini mengaku belum mengalami kendala pasokan listrik akibat tidak beroperasinya satu unit turbin PLTGU Cilegon.

"Alhamdulillah, sampai saat ini kondisi di Pelabuhan Merak, berjalan lancar, tidak ada kendala yang berarti," kata GM PT ASDP Ferry Indoensia Cabang Merak, Fahmi Alweni, melalui pesan singkat.

Dampak insiden bocornya pipa gas bawah laut juga belum berdampak pada konsumen listrik industri. Menurut Corporate Affair PT Indorama, Malim Hander Joni, tak ada kendala pasokan listrik lantaran memiliki pembangkit listrik sendiri.

"Berdasarkan di grup WA kita, belum ada laporan perusahaan di Kota Cilegon yang mengeluh pasokan listrik. Sampai sekarang masih aman," kata Malim.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.