Sukses

Dipatuk King Cobra Peliharaan, Bagaimana Kondisi Rizki Sang Pawang Ular?

Sebelumnya, foto Rizki Ahmad sempat viral karena bermain dengan ular king cobra di Taman Tugu Sukarno, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Palangka Raya - Bagi yang suka bermain dengan binatang buas perlu lebih waspada. Sebab, binatang buas tetaplah berbahaya walau memberikan kesan lucu. Sebagaimana yang dialami Rizki Ahmad yang baru saja dipatuk ular king cobra peliharaannya sendiri.

Sebelumnya, foto Rizki Ahmad sempat viral karena bermain dengan ular king cobra. Pemuda yang mengaku sejak usia 6 tahun sudah suka dengan ular itu kerap menunjukkan keberaniannya bermain ular di Bundaran Besar dan Taman Pasuk Kameloh, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tapi, Minggu pagi, 8 Juli 2018, di Bundaran Besar justru menjadi bencana baginya. Dia dipatuk king cobra atau ular raja kobra.

Pemuda yang dianggap sebagai pawang ular itu langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Doris Silvanus, untuk mendapatkan penanganan intensif. Meski mendapatkan pertolongan dengan cepat, bisa (racun) ular king cobra yang cukup mematikan itu membuatnya harus dirawat intensif di ruang intensive care unit (ICU).

"Awal datang, bisa (racun) king cobra sudah sampai ke lengan kanan bagian atas. Kami langsung tangani dan saat ini terus dimonitor perkembanganannya di ruang ICU," ucap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, dokter Ricka Brillianty Zaluchu.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Kalteng Pos (Jawa Pos Group) sempat berbincang-bincang dengan Rizki Ahmad. Caranya dia menghibur orang tidak patut ditiru. Bermain bersama bersama ular king cobra sepanjang empat meter, membuat bulu kuduk berdiri alias merinding.

Apalagi, atraksi mencium kepala ular itu sangat membahayakan jiwanya. "Tak apa-apa, asal jangan gugup. Tidak akan ganas ularnya, asal jangan buat dia terkejut atau bergerak spontan," tutur Rizki, waktu itu.

Rizki pun sempat menawarkan untuk memegang king cobra miliknya yang terlihat sangar dan beberapa kali terdengar mendesis saat melihat sesuatu bergerak.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suka Ular Sejak Usia 6 Tahun

Kecintaan Rizki dengan berbagai macam jenis ular mulai sejak usianya 6 tahun. Dia mengaku suka bermain ular bahkan kobra. Tiga ular dimilikinya yang salah satunya dibawa ke taman.

Sementara, king cobra yang dimiliki itu didapatkan saat banjir, beberapa waktu lalu. "Ini ular waktu banjir di Jalan Danau Rangas, jadi saya pelihara karena warga juga takut dengan ular tersebut, daripada dibunuh," ucap Rizki.

Namun, dia mengatakan apa yang dia lakukan dengan ular berbisa tersebut jangan sampai ditiru oleh masayarakat. Apalagi, belum berpengalaman menangani dan mengerti tentang kobra.

"Intinya jangan sampa ditiru, walaupun tanpa kandang, saya jamin ular ini tidak akan membahayakan selama di tangan saya, andaikan saya digigit berarti itu akhir hidup saya," canda Rizki sembari tertawa.

Dia berharap kepada warga yang menemukan ular berbisa seperti kobra jangan sampai dibunuh. Warga bisa mengubungi dirinya dan dia siap menangkap ular tersebut dan mengembalikan ke habitatnya jauh dari aktivitas warga.

"Kalau ada ya jangan dibunuh, kasihan andai ada yang butuh pertolongan, saya siap dengan ikhlas menangkap ular tersebut dan mengamankannya," paparnya.

Aksi Rizki menjadi perhatian beberapa pengunjung taman. Aksinya memegang dan bermain dengan ular king cobra, membuat seorang pengunjung taman, Azka, merasa penasaran. Ia harus memberanikan diri memegang ular tersebut untuk sekadar mengelus.

"Ngeri juga, sebenarnya takut sih. Apalagi itu ular ganas dan berbisa. Apalagi dalam beberapa menit bisa membunuh. Namun, seru dan menegangkan juga, untung yang punya ular sudah berpengalaman, jadi ada hiburan sembari nunggu berbuka puasa," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.