Sukses

Bikin Mual, Peternakan Babi Diprotes Warga Jatisrono

Peternakan babi sebenarnya tidak dilarang, tetapi harus ada izin lingkungan terlebih dahulu sebelum kandang dibangun.

Wonogiri - Warga Desa/Kecamatan Jatisrono mengeluhkan bau busuk dari peternakan babi di dekat permukiman warga setempat. Warga mengeluhkan aroma tidak sedap yang ditimbulkan peternakan babi dengan jumlah ratusan ekor dan hanya berjarak beberapa meter dari rumah penduduk. Warga mengeluhkan aroma yang terkadang menyebabkan pusing dan mual-mual.

Limbah kotoran babi tidak diolah melainkan hanya dibuang di sekitar kandang. Ia mengaku tidak dilibatkan dalam pengurusan izin lingkungan saat pemilik hendak mendirikan peternakan babi yang sudah lebih dari 10 tahun tersebut.

Plt Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Wonogiri, Heru Sutopo, mengatakan ternak babi sebenarnya tidak dilarang. Namun, harus ada izin lingkungan terlebih dahulu sebelum kandang dibangun. Sejauh ini belum ada laporan masuk dari warga Jatisrono terkait dampak limbah ternak babi itu bagi lingkungan.

Jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Jatisrono, Wonogiri, pun ikut turun tangan menyikapi keluhan warga tersebut. Polisi bersama perangkat dan stakeholders desa tersebut meninjau langsung ke lokasi peternakan babi di Dusun Watugede.

Kapolsek Jatisrono, AKP Sali, saat dihubungi Solopos.com, Jumat, 6 Juli 2018, mengatakan telah mengunjungi lokasi terdampak aroma tidak sedap kandang babi.

"Bersama anggota Koramil, Camat, dan Kepala Desa, kami telah menyurvei lokasi terkait masalah yang dikeluhkan warga. Senin, 9 Juli 2018, masalah ini akan dimusyawarahkan warga dan jajaran Forkopimcam," ujarnya.

Salah satu warga Dusun Watugede, Sugito, mengaku telah diminta menghadiri musyawarah tersebut bersama beberapa warga. Melalui musyawarah itu diharapkan dapat segera ditemukan solusi masalah bau itu agar tidak berlarut-larut. Musyawarah rencananya digelar di Kantor Kecamatan Jatisrono.

"Pak Kepala Desa Jatisrono, Mulyadi, saja belum sampai kandang sudah mual, kemudian saya jelaskan dampak-dampak yang dirasakan masyarakat," ujarnya.

Pemilik peternakan babi itu adalah Kadus Watugede Warijo dan Kadus Joho Sugi. Kedunya saat ini sedang sakit sehingga belum dapat dimintai konfirmasi.

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.