Sukses

Iseng-Iseng Berbuah Manis ala Tiga Sekawan dari Rumah Karung Goni

Meski berawal dari iseng, karya kreatif tiga sekawan dari Rumah Karung Goni di Bandung mulai diminati konsumen dari Belanda.

Liputan6.com, Bandung - Tiga alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, yakni Ahmad Fajri, Muhammad Fariz Adisukmawan, dan Rubi Perkasa Untung Awie menciptakan produk, seperti tas dan sepatu yang unik dan ramah lingkungan berbahan dasar karung goni.

"Selain tas dan sepatu, produk karung goni lainnya yang diproduksi oleh kami ada sandal, dompet, tas untuk HP, trash bag, tas ransel, tas pinggang, tas laptop hingga topi," kata Muhammad Fariz, di Bandung, Minggu, 1 Juli 2018, dilansir Antara.

Bisnis karung goni yang dirintis oleh Muhammad Fariz dan dua rekannya sejak tahun 2015 tersebut diberi label Rumah Karung Goni. Lokasinya berada di Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Jalan Gagak Nomor 8, Kota Bandung, Jawa Barat.

Saat ini, Muhammad Fariz bertindak sebagai Manager Operasional Rumah Karung Goni. Faris menuturkan ide awal membentuk Rumah Karung Goni berawal dari tawaran salah seorang temannya di akhir masa kuliah.

"Sejarah Rumah Karung Goni itu sebenarnya iseng-iseng dari teman ke teman, akhirnya kami cari penjahit dan bisa dibuat barang kreatif," kata Faris.

Faris menerangkan, nama Rumah Karung Goni dipilih agar rumah itu menjadi tempat yang menaungi semuanya. "Sedangkan, karung goni itu jadi segala jenis terbuat dari bahan karung goni bisa jadi barang yang kreatif dan ekonomis," lanjut dia.

Ia menuturkan seluruh produk dari Rumah Karung Goni menerapkan konsep ramah lingkungan atau go green. Bahan yang digunakan sengaja diimpor dari India karena belum ada yang memproduksi bahan karung goni di Indonesia.

"Jadi, semua produk goni yang dihasilkan kami mengandung serat alami," katanya.

Saat ini produk-produk karung goni dari Rumah Karung Goni sudah dipesan oleh konsumen dari Papua, Kalimantan, Sulawesi, Jakarta, dan Surabaya. "Terus untuk keluarnya, alhamdulillah kami sudah pernah ikut pameran juga ke Belanda dan Singapura," katanya.

Sementara itu, harga satu tas kecil atau pouch dari Rumah Karung Goni dijual dengan Rp 7 ribu, trash bag Rp 50 ribu, tas punggung Rp 275 ribu, sepatu Rp 165 ribu-Rp 200 ribu dan sendal Rp 120 ribu.

Lebih lanjut, ia mengatakan Rumah Karung Goni menyumbangkan tanaman kaktus yang diedukasikan ke sekolah agar siswa bisa mencintai lingkungan dari setiap produk karung goni yang terjual.

"Kami juga ingin mengajak untuk para generasi zaman now untuk terus mencoba dalam berkarya dan jangan takut mengutarakan ide yang berbeda dan harus ada pesan yang disampaikan yang berdampak positif bagi sekitarnya," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.