Sukses

Tak Kuasa Menahan Air Mata, Ridwan Kamil Ceritakan Sosok Ginan Koesmayadi

Ridwan Kamil memimpin salat jenazah pendiri komunitas Rumah Cemara, Ginan Koesmayadi.

Liputan6.com, Bandung - Ridwan Kamil memimpin salat jenazah almarhum Deradjat Ginan Koesmayadi, pendiri komunitas Rumah Cemara di rumah duka Jalan Dr. Slamet, Kota Bandung, Jumat (22/6/2018). Ginan meninggal dunia di Rumah Sakit Advent Bandung pada Kamis, 21 Juni, pukul 21.00 WIB.

Wali Kota Bandung nonaktif itu datang melayat jenazah Ginan yang tak jauh dari rumah kontrakannya di kawasan Jalan Cipaganti. Dengan menggunakan pakaian warna hitam, Emil terlihat tak kuasa meneteskan air mata saat melihat langsung jenazah Ginan yang berada di salah satu ruang rumah duka.

"Almarhum warga Bandung yang menjadi inspirasi buat saya. Salah satu anak muda yang selalu memberi ilmunya, tentang mencintai manusia, semangat Rumah Cemara sesama manusia luar biasa," ujar Emil di Bandung.

Emil tak menyangka pemuda Bandung berusia 38 tahun itu akan meninggal lebih cepat. Menurut dia, Ginan merupakan sosok panutan anak muda, seorang aktivis yang terus menyemangati para penderita orang dengan HIV Aids (Odha).

"Solidaritas kemanusiaannya luar biasa, aura kegembiaraan di manapun dia hadir luar biasa, semangat pantang menyerah. Tiga nilai sederhana itulah justru saya belajar dari Ginan," ucap Emil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Terakhir

Emil mengaku bertemu Ginan dua pekan lalu ketika membahas persiapan boxing festival, salah satu agenda komunitas Rumah Cemara dalam bidang olahraga. Namun, pertemuan itu tak disangka Emil menjadi yang terakhir untuk merumuskan gagasan.

"Gagasan dia menyalurkan rasa pride pantang menyerah ke dalam bentuk. Saya dukung terus dan dihubungkan situasi saya kalau saya terpilih, teori Ginan akan saya pakai ke mana-mana," kata calon gubernur Jawa Barat ini.

Ginan adalah aktivis mantan pecandu narkoba yang pada 2003, bersama teman-temannya mendirikan Rumah Cemara yang gencar menyuarakan peningkatan kualitas hidup para ODHA, kaum marjinal, dan mantan pecandu narkoba.

Pria yang selalu bersemangat memperjuangkan kaum marginal ini juga sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang Homless World Cup 2011. Sepak bola memang menjadi metode khas kampanye Rumah Cemara dengan menyuarakan tagline Indonesia tanpa Stigma.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.