Sukses

Pesan Terakhir Raja Gowa ke-37 Sebelum Mangkat

Keluarga besar Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan, berkabung atas mangkatnya Raja Gowa ke-37, Andi I Maddusila.

Makassar - Keluarga besar Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan, berkabung atas mangkatnya Raja Gowa ke-37, Andi I Maddusila Daeng Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II.

Raja Gowa ini meninggal dunia di usia 67 tahun. Keturunan langsung dari Sultan Alauddin ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Bahagia, Jalan Minasaupa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 10 Juni 2018, sekitar pukul 15.30 Wita.

Sekretaris Kerajaan Gowa, Andi Hasanuddin Sila Andi Baso Erang mengungkapkan, Raja Gowa seperti telah mengetahui akan menghadap Sang Khalik. Terlebih, beberapa hari sebelum meninggal, sang raja menyempatkan diri menemui sejumlah tokoh pemangku adat hingga pimpinan institusi kepolisian Kabupaten Gowa.

"Jadi memang sempat terakhir minggu ini, beliau sampaikan itu sama Kapolres, bahwa tolong jaga kondisi Gowa untuk masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan orang banyak," ucapnya saat ditemui di kediaman sang raja di Jalan Sultan Alauddin, kompleks perumahan BPH, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Minggu malam, 10 Juni 2018.

Pesan-pesan itu belakangan gencar disampaikan Raja Gowa. Terutama, bagi orang-orang yang mempunyai jabatan penting di lingkup Kabupaten Gowa. Menurutnya, hal itu adalah aktivitas terakhir yang dilakukan sang raja sebelum akhir berpulang ke Sang Pencipta.

"Kami juga di lingkup kerjaan, minggu-minggu terakhir ini sering sekali diberikan wejangan dari beliau. Itu tidak henti-hentinya disampaikan sama beliau," terangnya.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Raja Gowa Mengidap Penyakit Jantung

Raja Gowa meninggal dunia setelah sempat beberapa kali dirawat di sejumlah rumah sakit ternama di Kota Makassar, sepekan terakhir. Berdasarkan hasil keterangan medis dokter, sang raja mengidap penyakit jantung. Bahkan, ia sering mengeluhkan sakit pernapasan di dadanya.

"Itu jantungnya kalau sesak harus cepat-cepat dibawa ke rumah sakit minta bantuan oksigen. Di minggu ini saja sudah dua kali, tapi tidak bermalam. Nanti minggu berikutnya baru kembali lagi kambuh, beliau rasa sesak dibawa lagi ke rumah sakit," tutur Andi Hasanuddin Sila Andi Baso Erang.

Pada Minggu pagi, Andi Madusila sempat mengeluh kembali sakit di bagian dadanya. Karena tak tertahankan, ia kemudian berusaha keluar dari kamar di rumahnya.

"Jadi pas beliau keluar kamar, sakit di dadanya itu seperti tidak bisa ditahan sampai akhirnya jatuh terus kepalanya terbentur di pintu. Seperti tidak bisa kendalikan dirinya pada saat itu," ujarnya.

Karena cukup khawatir, keluarga kemudian membawanya langsung ke rumah sakit untuk dirawat. "Jadi setelah itu beberapa jam dirawat di rumah sakit itu, langsung tidak sadar sampai akhirnya beliau berpulang," katanya.

Dari rumah sakit, jenazah Raja Gowa kemudian kembali dipulangkan ke rumah duka. Keluarga besar kerajaan pada umumnya langsung menyambut histeris kedatangan jenazah, pada Minggu sore.

Pantauan JawaPos.com di rumah duka, mulai dari keluarga, keluarga besar kerajaan Gowa, sejumlah pejabat utama Pemerintahan Kabupaten Gowa, dan masyarakat umum memadati kediaman sang raja.

Rencananya, Senin ini, jenazah Raja Gowa akan disalatkan di masjid tua Katangka, Kabupaten Gowa. Setelah itu, jenazah akan menjalani prosesi adat di Balla Lompoa (Rumah Besar Adat Raja-raja) di Kabupaten Gowa.

Usai prosesi kerajaan, jenazah baru akam dikebumikan di pemakaman raja-raja di Gowa. "Jadi kita mulai upacara di Balla Lompoa, mulai pagi, sebelum zuhur baru kita bawa jenazahya untuk dimakamkan," imbuhnya.

Berdasarkan silsilah kerajaan, Patta Nyonri sapaan raja Gowa, adalah anak pertama dari keturunan Raja Gowa ke-36 Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin. Andi Maddusila yang kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 9 Juli 1950, dinobatkan sebagai Raja Gowa oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se-Nusantara, Gunarso G Kusumodiningrat, 17 Januari 2011.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.