Sukses

Kecelakaan Kerja, TKI Asal Kediri Meninggal di Brunei Darussalam

TKI asal Kediri yang meninggal di Brunei Darussalam itu mengalami patah tulang rusuk akibat kecelakaan kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan akan memulangkan ke Tanah Air seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kediri yang meninggal di Brunei Darussalam.

Seorang TKI asal Kediri yang bernama Sulakhudin meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan kerja pada 4 Juni 2018, seperti disampaikan dalam keterangan pers KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima di Jakarta, Jumat, 8 Juni 2018.

Dilansir Antara, pihak KBRI berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Brunei dan rumah sakit RIPAS. Almarhum Sulakhudin saat ini sudah ditangani KBRI Bandar Seri Begawan dan dipulangkan ke kampung halamannya di Kediri pada Jumat malam, 8 Juni 2018.

Sebelumnya, Sulakhudin yang bekerja sebagai sopir dilaporkan mengalami kecelakaan kerja pada 4 Juni 2018, sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat. Almarhum langsung dibawa ke rumah sakit RIPAS dan esok harinya langsung diautopsi yang juga dihadiri oleh staf KBRI.

Dari hasil autopsi, dokter menyatakan Sulakhudin mengalami cedera patah tulang rusuk akibat kecelakaan di lokasi proyek perusahaan konstruksi tempatnya bekerja di Wasan, Brunei Darussalam.

Jenazah Sulakhudin telah disalatkan di Masjid Jame' Asr Hassanil Bolkiah oleh staf KBRI dan komunitas Kediri yang bermukim di Brunei Darussalam. Sesuai permintaan keluarga, Sulakhudin dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Slumbung, Ngadiluwih, Kediri.

Pemulangannya dari Brunei Darussalam akan dilakukan oleh KBRI, dan setibanya di Surabaya akan dibantu oleh LP3TKI Surabaya dan P4TKI Sidoarjo. Sementara itu, KBRI juga masih mengupayakan klaim asuransi bagi almarhum bekerja sama dengan pihak perusahaan.

Rencananya, jenazah TKI itu akan diterima oleh Kamim, adik almarhum, di kediaman keluarga. Pada kesempatan tersebut, staf KBRI Bandar Seri Begawan juga akan menyerahkan santunan dari perusahaan kepada keluarga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.