Sukses

BPBD dan Warga Cilacap Kepras Bukit untuk Buka Jalan ke 2 Desa yang Terisolasi

Jalan ke dua desa di Cilacap yang sebelumnya terisolir akibat jalan ambles, yakni Kutabima dan Karangsari Kecamatan Cimanggu, berhasil dibuka

Liputan6.com, Cilacap - Dua pekan sebelum lebaran, mendadak jalan ambles sedalam tiga meter dengan panjang 50 meter, akhir pekan lalu, di kawasan Perhutani Pasir Haji, antara Desa Cisalak menuju Kutabima, Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Padahal, jalan milik Kabupaten ini akses utama menuju ke dua desa, yakni Kutabima dan Kertasari. Selain itu, jalan ini juga merupakan jalur alternatif menuju kabupaten Brebes.

Akibatnya, belasan ribu orang terisolasi. Mereka harus memutar jauh ke timur untuk menuju kota kecamatan atau jalan utama.

Padahal, sebentar lagi, masa mudik lebaran 2018 tiba. Karenanya, dibutuhkan langkah cepat agar lalu lintas warga tak terganggu akibat jalan ambles.

Usai jalan ambles, Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun segera mengkaji penanganan darurat untuk membuka akses jalur penting ini.

Diputuskan, jalan digeser ke sebelah atas jalan sebelumnya. Masalahnya, sisi atas adalah bukit terjal dengan material tanah dan batu keras. Bayak pula pepohonan yang harus disingkirkan.

Akhirnya Dinas PUPR mendatangkan alat berat. Ratusan orang dari dua, Cisalak dan Kutabima pun turut bergabung untuk menangani jalan ambles ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanganan Darurat Jalan Ambles Lanjut Pembangunan Permanen

Sejak Senin, 4 Juni 2018, ratusan orang berjibaku membuka akses jalan. Bukit dikepras, adapun materialnya digeser dan diurukkan ke jalan lama yang ambles.

Bak aksi Bondowoso membikin candi, jalan baru sepanjang 50 meter pun terbangun hanya dalam jangka tiga hari.

“Untuk penanganan di Kutabima sudah berfungsi normal, Alamdulillah jalan baru sudah dibuat dengan menggunakan tanah milik Perhutani,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Martono, Kamis, 7 Juni 2018.

Martono pun berani menjamin saat ini jalan sudah siap dilalui oleh sepeda motor maupun mobil. Lalu lintas warga menjelang lebaran pun tanpa hambatan.

Namun begitu, penanganan jalan ambles ini baru bersifat darurat. Diperlukan pengerjaan lanjutan agar jalan ini aman dilalui di masa mendatang, terutama pada musim penghujan.

Sebab, jalan masih berupa tanah. Dikhawatirkan, saat musim penghujan jalan licin dan berlumpur saat dilintasi kendaraan.

Rencananya, pengerasan awal akan dilakukan tahun ini dengan pelapisan makadam. Selanjutnya, penanganan akan diserahkan sepenuhnya kepada Dinas PUPR.

“Nanti Dinas PUPR akan mengkaji secara geologi, kemudian dikerjakan,” dia menjelaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.