Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Tempat Bermain Anak Jadi Kedok Bisnis Perjudian di Malam Ramadan

Top 3 berita hari ini, dari bisnis perjudian ini, sang pemilik dapat menghasilkan uang ratusan juta rupiah.

Pekanbaru - Top 3 berita hari ini, seperti halnya Time Zone, E-Zone di Pekanbaru, Riau juga menjadi tempat bermain anak-anak dan disediakan berbagai macam mesin ketangkasan.

Namun, siapa sangka jika semua itu hanya modus sang pemilik untuk menutupi bisnis gelapnya. Tempat itu malah dijadikan ajang berjudi pada bulan Ramadan.

Dalam sehari, KL dan empat karyawannya bisa menghasilkan uang ratusan juta rupiah. Terbongkarnya perjudian di lantai II swalayan di kawasan SPBU itu berdasarkan laporan masyarakat.

Masih dari Riau, Detasemen Khusus 88 Anti Teror bekerjasama dengan kepolisian setempat menangkap tiga terduga teroris. Mereka adalah MNZ alias Zamzam alias Jack, RBW, dan OS. Ketiganya ditangkap di Gelanggang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. 

Salah satunya diketahui sempat berkomunikasi dengan penyerang Mapolda Riau berapa waktu lalu.

Dari hasil penangkapan itu, polisi menemukan barang bukti berupa dua buah busur panah serta delapan anak panah, senapan angin, dan dua buah bom pipa.

Penangkapan ketiga alumni Unri ini membuat Rektor Universitas Riau Prof Dr Aras Mulyadi tidak membebaskan lagi para mahasiswa untuk menginap di kampus.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Bisnis Gelap Bos Tempat Permainan Anak pada Malam Ramadan

Tempat permainan anak milik seorang bos menunjukkan keanehan. Pasalnya, tidak ada satu pun anak yang bermain di situ, tetapi malah orang-orang dewasa. (Liputan6.com/M Syukur)

Pemilik dan empat karyawan E-Zone ditangkap personel Subdit III Reserse Kriminal Umum Polda Riau karena diduga nekat menyelenggarakan judi pada malam Ramadan. Uang Rp 75 juta serta koin disita sebagai barang bukti kasus perjudian.

Dalam menjalankan bisnis haramnya, E-Zone menggunakan ragam modus. Mulai dari surat izin yang mencantumkan tempat bermain anak-anak serta menggunakan mesin permainan ketangkasan anak.

Hanya saja, hasil ketangkasan berupa koin ini ditukarkan dengan rokok, lalu rokok ini ditukarkan uang sebelum pengunjung pulang. Meski banyak mesin ketangkasan anak, nyaris tidak ada bocah bermain di sana.

Selengkapnya...

2. Cerita Masjid Tanda Cinta dari Sang Raja Gorontalo

Sang Raja yang mendirikan masjid pertama di Gorontalo itu sempat mengucapkan sumpah adat begitu masjid berdiri dengan menyembelih babi. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Kota Gorontalo mempunyai sebuah masjid tua dan bersejarah, Masjid Hunto Sultan Amay namanya. Masjid yang dibangun pada 1495 masih berdiri kokoh dan menjadi masjid tertua di Provinsi Gorontalo.

Informasi yang dirangkum Liputan6.com, masjid ini didirikan oleh Sultan Amay, salah satu Raja Gorontalo yang memeluk Islam pertama kali. Begitu Beliau masuk Islam, seluruh rakyatnya mengikuti langkah sang raja untuk masuk Islam.

Masjid itu menjadi mahar yang diberikannya saat diaa hendak menikahi Putri Boki Antungo, anak perempuan Raja Palasa Sulawesi Tengah. 

Selengkapnya... 

3. Alasan Tersangka Peracik Bom Unri Tak Penuhi Permintaan Penyerang Mapolda Riau

Aparat tampak mengeluarkan beberapa tas dari dalam gedung dan memasukkannya ke dalam mobil Gegana, Sabtu, 2 Juni 2018. (Riauonline.co.id)

Mapolda Riau, Rabu, 16 Mei 2018, diserang oleh lima orang menggunakan kendaraan Toyota Avanza. Empat penyerang dari kelompok JAD tewas bersinbah darah usai ditembak kepolisian. Adapun seorang lainnya, ditangkap hidup-hidup.

Adapun seorang anggota Polantas Polda Riau, Ipda Auzar menjadi korban tabrak mobil teroris.

Syahrul Mubarak, Ketua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sakai FISIP Universitas Riau (Unri) 2006-2008, masih ingat peristiwa penyerangan Mapolda Riau oleh empat penyerang kelompok Jemaah Ansharut Daulad (JAD) Dumai yang dipimpin Pak Ngah alias Mursalin alias Ical.

Ketika itu, cerita Syahrul secara khusus kepada Riauonline.co.id, gerak-gerik peracik bom dengan kualitas daya ledak tinggi, Muhammad Nur Zamzam (MNZ) alias Zega, sudah mencurigakan.

Terlontarlah dari mulut Zega, tutur Syahrul, sebelum penyerangan Mapolda Riau, Pak Ngah sempat menghubungi dirinya meminta bom yang sudah berhasil dirakitnya.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini