Sukses

Turis AS Paling Banyak Berkunjung ke Pulau Komodo

Hingga kini, kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo masih didominasi para turis asing.

Liputan6.com, Kupang - Balai Taman Nasional Komodo mencatat arus kunjungan ke Pulau Komodo, NTT, periode Januari-April 2018 didominasi wisatawan asing asal Amerika Serikat (AS) dengan jumlah sebanyak 3.078 orang.

"Kunjungan wisatawan asing untuk kuartal pertama 2018 didominasi dari Amerika sebanyak 3.078 dari total mencapai 27.550 wisman," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo Dwi Sugiarto, Sabtu, 2 Juni 2018, dilansir Antara.

Ia mengatakan, setelah AS, negara yang mendominasi kunjungan wisatawan ke Komodo pada Januari-April 2018, adalah Inggris 2.952 orang dan disusul Australia 2.831 orang.

Selanjutnya, wisatawan Jerman 2.364 orang, Belanda 1.386 orang, dan Italia sebanyak 1.000 orang.

Sugiarto mengemukakan, arus kunjungan wisatawan ke tempat tinggal Komodo (Varanus komodoensis), yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan secara nasional itu, pada kuartal pertama 2018, secara keseluruhan didominasi wisatawan asing.

Jumlah total kunjungan wisatawan dalam rentang waktu itu tercatat sebanyak 45.630 orang yang terdiri atas asing 27.550 dan domestik 17.640 orang. Menurutnya, arus kunjungan wisatawan ini meningkat dibandingkan kuartal pertama pada 2017 yang tercatat sebanyak 38.147 orang.

Peningkatan ini, lanjutnya, didukung dengan berbagai upaya promosi intensif dari instansi pemerintahan terkait di daerah hingga pemerintah pusat maupun dari para pelaku usaha wisata.

Ia mengakui, pasar wisata Taman Nasional Komodo memang didominasi wisatawan asing karena kondisi yang sama juga tampak pada tahun sebelumnya.

Sugiarto mencatat, jumlah kunjungan wisatawan pada 2017 mencapai 125.069 orang yang didominasi wisatawan asing sebanyak 76.612 orang, sementara domestik 48.457 orang.

"Arus wisatawan asing di 2017 ini terbanyak dari Australia dengan jumlah sebanyak 7.412 orang, menyusul Jerman 7.330 orang, Italia 6.405 orang, kemudian Prancis, Amerika, Spanyol, dan lainnya," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.