Sukses

Hilang 2 Hari di Lereng Gunung Slamet, Kakek Tua Ditemukan Selamat

Kakek berusia 95 tahun yang hilang di Gunung Slamet itu sebelumnya hendak menemui sohib kentalnya yang tinggal di kawasan lereng gunung itu.

Liputan6.com, Banyumas - Budaya Ngendong atau bertamu antar teman dan kerabat bagi warga di desa-desa wilayah lereng Gunung Slamet masih menjadi tradisi hingga kini. Hubungan masyarakatnya pun inklusif dan sejajar.

Terkadang, tak ada yang penting. Segelas kopi dan sebatang rokok sigaret bisa menjadi alasan untuk mengobrol berjam-jam.

Di kala senggang, orang-orang, terutama pria akan saling berkunjung. Biasanya, ngendong atau berkunjung itu dilakukan oleh antara kawan lama yang teramat akrab.

Ini pula yang dilakukan oleh Kakek Martaja, warga Desa Rempoah RT 01/4 Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Salah satu desa di sisi selatan lereng Gunung Slamet.

Pria berumur 95 tahun ini hendak berkunjung ke sohib kentalnya, Yusup, yang tinggal di desa yang sama, tetapi berbeda dukuh. Yusup tinggal di RT 6/RW 3 Desa Rempoah.

Jumat, 1 Juni 2018, Kakek Martaja berangkat dari rumah sekitar pukul 08.30 WIB. Sayang, sesampai di rumah sahabat lamanya itu, Martaja tak bertemu dengan yang ia tuju. Ia hanya bertemu dengan anak Yusup.

Bukannya pulang usai gagal bertemu dengan Yusup, Martaja justru berjalan-jalan ke desa-desa yang masih berada di kawasan lereng Gunung Slamet sisi selatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Desa Dibuat Sibuk

Pukul 10.00 WIB, Martaja terlihat di wilayah pasar Pamijen. Lantas sekitar pukul 10.30 WIB, ia terlihat lagi di wilayah Lokasari Rempoah.

Tak berhenti di situ, pukul 11.00 WIB, kakek sepuh ini terlihat kembali di wilayah wisata baru Grumbul Muntang, Desa Karangtengah, Baturraden. Itu lah kali terakhir keberadaan Martaja terdeteksi. Setelahnya, ia raib.

Keluarga pun kalang kabut dibuatnya. Mereka segera melapor ke RT dan Pemerintah Desa Rempoah. Pasalnya, Martaja sudah pikun. Warga lantas membantu mencari, mulai dari kompleks permukiman, gedung sekolah, pasar hingga pekarang, dan hutan-hutan wilayah lereng selatan Gunung Slamet.

Sayang, tim SAR gabungan yang terdiri dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, relawan SAR Banyumas, perangkat desa, dan warga, hingga tengah malam, tak menemukan keberadaan kakek malang ini. Pencarian pun dihentikan.

"Warga setempat melakukan pencarian ke wilayah Muntang, Mijen sampai pukul 00.00 WIB," kata Kusworo, Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Sabtu sore, 2 Juni 2018.

Sabtu, 2 Juni 2018, pencarian dilanjutkan dengan area pencarian diperluas, meliputi Desa Banjarsari, Rempoah, dan Kebumen Kecamatan Baturraden. Beruntung, pada hari kedua ini, pencarian berhasil.

Korban ditemukan di Kebon Manis wilayah Desa Kebumen Kecamatan Baturraden, Banyumas. Namun, ia dalam kondisi lemah.

Relawan pun bergantian menggendongnya ke jalan yang biasa diakses kendaraan. Martaja lantas diperiksa kesehatannya dan dipulangkan kepada keluarganya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.