Sukses

Bukan Pemudik, Ini Penyebab Macet Jalur Lintas Selatan Cilacap Saat Lebaran

Cilacap justru lebih fokus pada antisipasi kemacetan yang disebabkan oleh truk-truk bermuatan nonsembako yang berperasi di Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) pada Lebaran 2018.

Liputan6.com, Cilacap - Meski sebagian besar tak berada di jalan arteri atau jalur utama mudik, sejumlah ruas jalan berstatus provinsi dan nasional di Cilacap, Jawa Tengah, berpotensi macet pada masa mudik lLbaran 2018 nanti.

Tetapi, penyebabnya bukan lantaran membeludaknya kendaraan para pemudik. Sebabnya, hanya sedikit ruas jalan nasional Cilacap yang digunakan sebagai jalur mudik utama.

Dua ruas yang digunakan adalah Jalan Nasional Lintas Selatan (JLS) ruas Dayeuhluhur-Karangpucung perbatasan Lumbir, Banyumas. Lainnya ada di sisi timur, yakni ruas Sampang menuju Buntu, Banyumas.

Hanya sedikit ruas jalan yang dilalui oleh pemudik lintas kota. Jika pun sampai ke kota, maka hampir dipastikan ia adalah pemudik lokal, bukan luar daerah.

Sebab itu, alih-alih disibukkan oleh kendaraan pemudik, Cilacap justru lebih fokus pada antisipasi kemacetan yang disebabkan oleh truk-truk bermuatan nonsembako yang berperasi di Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) pada mudik lebaran 2018.

Pasalnya, Kementerian Perhubungan hanya melarang truk barang nonsembako melintas di jalan tol dan jalan nasional atau jalur utama arteri mudik Lebaran. Padahal, di Cilacap banyak jalan yang berstastus milik provinsi dan kabupaten yang digunakan sebagai jalur utama masyarakat.

Kepala Dinas Perhubungan Komuniksi Informatika (Dishubkominfo) Cilacap, Tulus Wibowo mengatakan jalur nonnasional bakal bertambah ramai pada mudik Lebaran 2018 jika banyak truk dari luar daerah yang melintas di jalur selatan Cilacap.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wisatawan Domestik Berpotensi Sebabkan Macet Masa Lebaran 2018

Tulus khawatir terjadi macet di sejumlah titik rawan. Antara lain di Perlintasan Sebidang Kereta Stasiun Kroya, Persimpangan Klonengan, Kesugihan, Perlintasan sebidang Jeruklegi dan Simpang Tiga Jeruklegi.

"Secara prinsip sudah dipersiapkan. Hanya ini dengan kebijakan Kementerian perhubungan kalau tidak adanya larangan kendaraan angkutan barang. Kan dilarang hanya di jalur-jalur tertentu. Satu jalur tol. Kedua di ruas jalan nasional,: dia menerangkan, Jumat, 1 Juni 2018.

Sebab itu, Dishubkominfo mempersiapkan jalur-jalur alternatif untuk mengurai kemacetan. Sejumlah jalur berstatus kabupaten disiapkan dan diperbaiki untuk mengantisipasi kemacetan saat puncak arus mudik dan masa libur lebaran.

Sebab, truk-truk yang beroperasi itu jika tak benar-benar diantisipasi berpotensi menimbulkan kemacetan parah. Terutama, jika tiba bersamaan dengan kendaraan wisatawan domestik yang menyerbu sejumlah objek wisata andalan Cilacap.

Beberapa destinasi wisata itu antara lain, Teluk Penyu, Benteng Pendem, Pantai Widarapayung dan beberapa destinasi wisata lainnya.

"Sehingga Cilacap ini tidak ada larangan. Sehingga tidak menutup kemungkinan, kendaraan-kendaraan barang itu akan melintas di Jalur Selatan Cilacap. Itu yang kita antisipasi, mas," Tulus mengungkapkan.

Dishub saat ini juga telah mempersiapkan rambu-rambu jalan untuk membantu para pemudik. Antara lain rambu petunjuk ke beberapa jalur alternatif dan jalan tembus penting lainnya.

Salah satunya jalur penghubung antara Jalan Nasional Lintas Selatan (JLS) ruas Cimanggu menuju Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) di Cipari-Sidareja. Lainnya, jalan alternatif Kesugihan-Jeruklegi.

Antisipasi lainnya adalah fenomena pasar tumpah. Pada puncak keramaian Lebaran, pengunjung dan pedagang pasar tradisional seringkali membeludak hinggga badan jalan raya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.