Sukses

Usai Buka Bersama, 7 Anak di Tulungagung Diduga Keracunan

Mereka diduga keracunan makanan usai buka bersama di sebuah pujasera di Tulungagung

Liputan6.com, Tulungagung - Tujuh anak-anak di Tulungagung, Jawa Timur, harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara setempat. Mereka diduga keracunan makanan saat buka puasa bersama di sebuah rumah makan.

Ketujuh anak – anak itu antara lain, MW (16), FJ (15), AD (15), SV (15), NS (10) dan EM (19) warga Desa Ngranti dan YR (10) warga Kelurahan Kenayan, Boyolangu, Tulungagung. Mereka keracunan makanan pada Selasa, 29 Mei 2018 dan kini masih di rawat di rumah sakit.

Dokter jaga IGD RS Bhayangkara Tulungagung, Dwi Ahmad Afandi mengatakan, seluruh pasien itu mengalami gejala yang sama yakni pusing, mual dan muntah.

“Saat tiba di rumah sakit kondisi mereka lemas. Dehidrasi akibat muntah disertai diare beberapa kali,” kata Dwi di Tulungagung, Rabu (3/5/2018).

Lantaran gejala ketujuh pasien itu sama, diduga mereka keracunan usai mengkonsumsi makanan. Apalagi mereka ke rumah sakit dengan waktu yang berbarengan. Meski demikian, kepastian keracunan makanan itu masih menunggu hasil uji laboratorium contoh makanan itu.

“Agar memudahkan perawatan, mereka kami tempatkan di ruangan yang sama,” ujar Dwi.

Kondisi ketujuh pasien itu sendiri kini berangsur membaik. Mereka sudah tak lagi muntah maupun diare. YR, salah seorang korban menuturkan, pusing dan mual dirasakannya 1 jam setelah makan saat buka bersama 6 orang temannya.

“Kami semua makan makanan yang sama. Gejala pusing dan mual itu semakin kuat saat tiba di rumah,” ujar YR.

YR dan keenam temannya berbuka bersama di sebuah pusat jajanan serba ada di Jalan Soekarno Hatta, Tulungagung. Menu makanan yang mereka santap serupa, antara lain ayam bakar, es teh dan susu kocok. Sayangnya, buka bersama itu malah membawa mereka ke rumah sakit.

Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Sumaji mengatakan, untuk memastikan penyebab dugaan keracunan makanan ini sisa muntahan korban dibawa ke Laboratorium Kesehatan di Surabaya untuk diteliti. Pemilik warung makanan itu juga sudah dimintai keterangan.

"Apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian, kami menunggu hasil uji laboratorium,” kata Sumaji.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.