Sukses

Senjakala Lemuru, Ikan Legendaris dari Selat Bali

Ikan lemuru ini merupakan sumber penghasilan utama bagi nelayan di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi.

Banyuwangi - Ikan lemuru merupakan ikan khas di perairan Selat Bali. Namun, saat ini keberadaan ikan tersebut mulai langka. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Banyuwangi Hasan Basri, mengatakan, tangkapan ikan lemuru di Selat Bali khususnya perairan Muncar, Banyuwangi mulai berkurang.

Hasan berkata demikian bukan tanpa alasan, sebab setelah tahun 2009 silam tangkapan ikan lemuru di Muncar terus merosot turun.

"Sebelum tahun 2009 hampir seluruh nelayan bergantung pada ikan lemuru. Tapi setelah itu, ikan lemuru tidak bisa diandalkan lagi karena sulit didapat. Entah apa sebabnya," jelasnya kepada TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Minggu, 27 Mei 2018.

Hasan menceritakan, 70 persen nelayan Muncar dahulu sangat bergantung pada tangkapan ikan lemuru. Bahkan, ikan ini bisa dikatakan sebagai sumber penghasilan utama bagi nelayan Muncar.

Meski langka, hingga kini permintaan pasar ikan lemuru dari Pelabuhan Muncar masih sangat tinggi. Hal itu menyebabkan harga jual ikan legendaris ini juga mahal, yakni berada dikisaran Rp 20 ribu per kilogram.

"Kami mengakui permintaan ikan lemuru dari pasar cukup tinggi, berapa pun harganya pasti laku. Karena lemuru Muncar terkenal gurih," ungkapnya.

 

Baca juga berita menarik lainnya di Timesindonesia.co.id.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hanya Bisa Pasrah

Menurut Hasan, kondisi yang sudah berlangsung cukup lama ini belum ada jalan keluar. Kajian ilmiah dari pemerintah mengenai kelangkaan ikan lemuru ini juga belum ada.

"Riset atau penelitian tentang penyebab ilmiah mengapa ikan lemuru hilang di perairan Muncar perlu dilakukan," ucapnya.

Saat ini, para nelayan hanya bisa pasrah menerima, tak sedikit dari mereka yang sengaja menambatkan perahunya di pelabuhan saja.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.