Sukses

Puluhan Balita di Purwakarta Diduga Terjangkit Virus Flu Singapura

Para orangtua di perumahan tersebut khawatir jika virus tersebut akan terus menyebar sehingga jumlah penderita Flu Singapura terus bertambah.

Liputan6.com, Purwakarta - Puluhan balita di Purwakarta, Jawa Barat diduga terjangkit virus Flu Singapura. Salah satu daerah dengan jumlah terjangkit cukup banyak terdapat di Gandasari, Desa Cigelam, Babakan Cikao, Purwakarta.

Salah satu orangtua yang anaknya terjangkit virus Flu Singapura, Prihatin mengatakan, anaknya terserang panas. Usai dibawa ke dokter, keluar bintik-bintik di di bagian tangan dan kaki anaknya.

"Dokter sih bilangnya kena Flu Singapura," kata Prihatin, Selasa, 22 Mei 2018.

Rupanya, Prihatin bukan satu-satunya orangtua yang anaknya mengidap Flu Singapura. Prihatin mengungkapkan, ada sekitar 20 anak di blok perumahannya yang terkena virus Hand, Foot, anda Mouth Disease (HFMD) itu.

"Anak di bawah tiga tahun banyak yang terserang, blok sini saja ada 20-an anak. Mereka mengalami gejala yang sama, ada bintik merah. Terus bintik di mulut sehingga bikin anak susah makan dan minum. Jadinya rewel," jelasnya.

Penuturan yang sama juga disampaikan oleh warga lainnya Nita. Ia menyebutkan gejala yang mirip dengan yang dialami oleh anak Prihatin, yakni muncul bintik merah setelah mengalami demam.

"Iya, anak saya juga sama kena flu Singapura. Gelajalanya sama yaitu demam, habis demam sembuh langsung timbul bintik merah di kaki telapak kaki tangan mulut," tutur Nita.

Para orangtua di perumahan tersebut khawatir jika virus tersebut akan terus menyebarsehingga jumlah penderita terus bertambah. Apalagi, virus tersebut menyerang kalangan anak-anak.

"Ya kita mah orangtua khawatirnya gitu. Makin banyak aja yang kena," ucap Nita.

 Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Terapkan KLB

Meski banyak balita di Purwakarta yang terjangkit Flu Singapura, Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta belum menetapkan kasus itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi pada Dinas Kesehtan Kabupaten Purwakarta, Eva Lystia Dewi menyatakan, virus coxsackievirus A16 bukan tergolong virus baru atau berbahaya.

"Kalau ini (Flu Singapura) akan kami pantau terus," kata Eva di Purwakarta.

Pihaknya juga mencatat hanya 11 anak di perumahan Gandasari yang terkena virus dengan nama lain Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD). 

Data tersebut didapat saat pihaknya mendata dan bersosialisasi ke wilayah itu. Sedangkan untuk jumlah yang lebih besar, belum diketahui karena warga tidak melaporkannya.

"Di blok atau daerah lain, belum ada laporan. Di tempat lain, setelah saya pantau, di blok yang ada virus itu ternyata itu penyakitnya stabies bukan Flu Singapura," jelas Eva.

Eva juga menyebutkan, kasus Flu Singapura bukan sekali ini saja terjadi di Purwakarta. Kejadian serupa yang mengakibatkan bintik merah di sekujur tubuh bayi terjadi sejak lama. Hanya saja bedanya, pada waktu lalu tidak menyebar dan terjadi hanya di satu perumahan saja.

Flu Singapura melanda satu blok di salah satu perumahan sekaligus memang baru terjadi kali ini. Meski begitu, dari hasil pemantauan langsung, rata-rata dari banyak bayi yang terkena virus itu tidak mengalami sakit fatal.

"Ya semua anak yang terkena Flu Singapura telah masuk dalam fase penyembuhan," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.