Sukses

Jasa Pengantar BBM, Solusi Jitu Kendaraan Mogok Saat Mudik Lebaran

Jelang arus mudik Lebaran 2018, Pertamina menyiapkan armada khusus untuk pasokan BBM pengendara sepeda motor dan mobil.

Liputan6.com, Palembang - Kendaraan mogok saat mudik Lebaran dengan kemacetan yang panjang kini tidak perlu dikhawatirkan lagi. Di Sumatera Selatan (Sumsel), akan ada jasa pengantar Bahan Bakar Minyak (BBM), atau disebut motor kemasan (motoris), yang bisa membantu perjalanan para pengendaraa saat mudik Lebaran.

Pelayanan terbaru ini akan diterapkan Pertamina Marketing Operasional Regional (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di beberapa kawasan yang rawan macet.

General Manager (GM) MOR II Pertamina Sumbagsel Erwin Hiswanto mengatakan, jasa pengantar BBM ini sebenarnya sudah ada di pulau Jawa tiga tahun lalu dan di Bandar Lampung satu tahun terakhir.

Di Sumsel sendiri baru akan disiapkan tahun ini, termasuk di perbatasan Kota Palembang dengan kabupaten lainnya. Kendaraan sepeda motor akan disiapkan untuk membawa pesanan BBM para pengendara yang mudik Lebaran.

"Kalau dulu sepeda motor tidak diizinkan masuk tol, sekarang sudah bisa. Jadi, satu unit sepeda motor yang dioperasikan bisa membawa hingga 100 liter lebih BBM dalam kemasan botol," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis, 17 Mei 2018.

Ada sebanyak 25 unit motoris yang disiapkan--termasuk yang disebar di Lampung sebanyak 15 unit, di Sumsel sebanyak 5 unit, dan 5 unit di masing-masing kawasan Sumbagsel lainnya.

Motoris ini akan dihadirkan sekitar H-6 jelang mudik Lebaran nanti di beberapa titik kemacetan arus mudik Lebaran se-Sumbagsel. Salah satu kawasan di Sumsel, yaitu di Inderalaya dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang berdekatan dengan Kota Palembang.

Jasa ini juga dinilai sangat dibutuhkan di kawasan dengan kontur perbukitan, rawan longsor, dan selalu terjadi kemacetan dalam waktu lama. Pengguna kendaraan bisa memesan jasa ini dengan menghubungi call center 150-0000 dan akan BBM akan diantarkan sesuai pesanan.

"Sebelum mengantar BBM pesanan, kita memantau dulu apakah benar kawasan tersebut trafik kemacetan arus mudiknya tinggi dan jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Untuk menghindari ulah usil oknum tertentu," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mobil Tangki Pertamina

Pertamina juga menyediakan mobil tangki dispenser yang akan ditempatkan di kawasan strategis di Kota Palembang. Namun kemungkinan hanya akan menyediakan BBM jenis Pertamax, yang konsumsinya saat ini cukup tinggi.

Kendaraan Power Take Off (PTO) ini juga punya alat meter jumlah penyaluran BBM. Jasa penyedia BBM ini juga mampu mengangkut hingga 8.000 liter BBM Pertamax.

"Kita juga menyiapkan Tim Satuan Penugasan (Satgas) sejak H-15 hingga H+15 Lebaran untuk memantau peningkatan dan kebutuhan BBM selama puasa dan Lebaran," ujarnya.

Layanan lainnya, yaitu Kantong BBM atau Mobile Storage, SPBU Buffer Stock, dan pelayanan 24 jam di seluruh Terminal BBM di Sumbagsel.

Untuk konsumsi BBM jenis gasoline seperti Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite dan Premium diprediksi meningkat hingga 19 persen. Prediksi peningkatan konsumsi BBM ini diperkirakan terjadi pada 9 Juni 2018, dengan angka kenaikan hingga 77 persen dari konsumsi normal.

 

3 dari 3 halaman

Peningkatan Konsumsi BBM

BBM jenis gasoil, yaitu PertaminaDex, Dexlite, dan Solar, konsumsinya diprediksi menurun hingga 11 persen dari sebelumnya.

"Selama arus mudik dan balik, kendaraan berat tidak boleh dioperasikan jadi konsumsinya diperkirakan turun dari konsumsi normal," katanya.

Sedangkan, konsumsi elpiji 3 Kilogram di Sumbagsel hanya akan naik sekitar 11 persen, karena konsumsinya hanya berkisar dari 7 hari hingga 20 hari per tabung.

Namun Pertamina tetap mengantisipasi dengan peningkatan penyediaan elpiji sebanyak 3,6 persen dari stok normal. Berbeda dengan konsumsi elpiji 12 Kilogram yang diprediksi menurun hingga 5 persen.

"Konsumsi avtur atau BBM pesawat terbang diprediksi akan mencapai 175 Kilo Liter (KL) selama periode H-7 hingga H+7 lebaran. Angka ini meningkat lebih dari 16 persen selama bulan Juni 2018," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.