Sukses

Suasana Tarawih Perdana di Masjid Polrestabes Surabaya Usai Diteror Bom

Masjid Baiturrahman yang berada di lingkungan Polrestabes Surabaya sebenarnya terbuka untuk semua muslim.

Liputan6.com, Surabaya - Polisi memeriksa satu per satu jemaah salat Tarawih pada hari pertama Ramadan bagi umat Islam di Masjid Baiturrahman yang berlokasi di lingkungan Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polrestabes Surabaya AKBP Bambang Sukmo menyatakan Masjid Baiturrahman memang terbuka bagi masyarakat umum. Atas pemeriksaan itu, ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

"Sementara ini, kami harus melakukan prosedur penggeledahan bagi setiap jamaah yang salat tarawih di sini karena statusnya masih siaga satu," katanya kepada wartawan di Surabaya, Rabu malam, 16 Mei 2018, dilansir dari Antara.

Salat tarawih di Masjid Baiturrahman Polrestabes Surabaya pada hari pertama bulan suci Ramadan 1439 Hijriah diikuti ratusan orang jemaah. Mereka tampak memaklumi penjagaan ketat oleh aparat di sepanjang pelaksanaan salat tarawih.

Status siaga satu ditetapkan menyusul serangkaian serangan bom bunuh diri beruntun yang terjadi selama dua hari, 13 - 14 Mei 2018, di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, yang salah satunya juga menyerang Kantor Polrestabes Surabaya.

Total korban tewas dalam serangkaian serangan bom bunuh diri itu sebanyak 13 orang, serta 43 korban lainnya mengalami luka-luka.

Kabag Ops AKBP Bambang mengatakan pemeriksaan dan penggeledahan bagi jemaah salat tarawih di Masjid Baiturrahman Polrestabes Surabaya dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang menyangkut kegiatan terorisme.

"Kami harap masyarakat memakluminya. Penjagaan dan pemeriksaan serta penggeledahan bagi jamaah salat tarawih di Masjid Baiturrahman Polrestabes Surabaya akan terus kami lakukan hingga status siaga satu di Kota Surabaya dicabut," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.