Sukses

Pesan Terakhir Aipda Prencje Sebelum Tewas Ditikam Teroris di Mako Brimob

Sang istri Aipda Prencje baru mengetahui suaminya tewas dalam insiden di Mako Brimob ketika sekitar 30 menit berada di rumah sakit.

Liputan6.com, Kupang - Tragedi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, masih menyimpan berbagai cerita duka. Salah satunya diungkapkan Rahmania Malik Prencje, istri almarhum Aipda Anumerta Marhum Prencje, anggota Satuan Intelijen Brimob yang tewas ditikam teroris, Jumat, 11 Mei 2018 ketika sedang melakukan pengamanan dan pengamatan di sekitar Mako Brimob.

Dalam wawancara eksklusif bersama Liputan6.com di rumah korban yang beralamat di Kalabahi Barat, Kabupaten Alor, NTT, Minggu 13 Mei 2018, Rahmania mengisahkan sebelum peristiwa sadis itu menimpa suaminya, ia selalu berkomunikasi dengan Aipda Prencje, baik melalui pesan Whatsapp (WA) maupun via (Short Messaage Service (SMS) ketika sang suami bertugas di Mako Brimob.

Dalam komunikasi mereka, Rahmania selalu menanyakan kabar suaminya itu. Dia selalu mendapat jawaban dari Prencje bahwa kondisinya baik, begitu pun kondisi di Mako Brimob. Rahmania saat itu pun sempat berpesan kepada suaminya agar cepat pulang ke rumah.

Ketika insiden itu menimpa Prencje di Mako Brimob, sang istri saat itu mengaku tidak mendapatkan tanda atau firasat atas kepergian suaminya. Sebelum suaminya bertugas, dia tetap beraktivitas seperti hari-hari biasa. 

"Saya tidak rasakan firasat, saya tidak pernah tahu. Kehidupan kami seperti biasanya, kalau pulang atau mau pergi tugas saya siapkan makanan. Tidak pernah ada omongan ataupun perilaku yang aneh," kata Rahmania.

Rahmania pun mengetahui kabar duka kepergian suaminya saat itu pada Jumat dini hari, ketika ia dibangunkan tetangga yang juga merupakan senior almarhum di kepolisian.

Dia diminta pergi ke rumah sakit karena suaminya mengalami kecelakaan. Rahmania saat itu spontan bertanya kepada senior almarhum yang akrab disapa Dento itu soal kronologi singkat kecelakaan yang dialami suaminya.

"Saya sempat tanya kenapa Om, dia hanya menjawab Prencje kecelakaan tapi saya lihat kok banyak yang ikut, tapi sebelum itu adik saya telepon tetapi hanya seperti miscall doang," ujar dia.

Ketika sampai di rumah sakit, Rahmania pun belum mengetahui kabar duka yang dialaminya, saat itu pun ia bertanya-tanya karena banyak kerabat Prencje dan tetangganya sudah berkumpul di rumah sakit. Rahmania baru mengetahui kabar duka kepergian suaminya sekitar setengah jam kemudian setelah berada di rumah sakit.

Jenazah korban telah dimakamkan pada Sabtu, 12 Mei 2018 pukul 16.30 Wita di Taman Makam Pahlawan (TMP) Malua Galiau Batu Nirwala Desa Petleng, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Air Mata Ibunda

Mendengar kabar kematian anaknya, Bripka Marhum Prencje, ibu kandung almarhum, Inang Boy Prencje (80) hanya bisa diam dan meneteskan air mata.

Marhum Prencje merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara, dilahirkan di Rumang Alor, 41 tahun lalu meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

Suami Arrahmania B Malik itu tewas ditikam oknum yang diduga teroris di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, dengan pisau yang diduga beracun. Bripka Prencje meninggalkan tiga anak, yakni Irfan Sang Prencje, Mohamad Fadilah, dan Abdul Fikri Prencje.

"Mamanya sudah tua dan hanya menangis sampai sekarang," ujar salah seorang kerabat Bripka Prencje, Jamila Kou kepada Liputan6.com, Jumat (11/5/2018).

Jenazah Prencje akan dipulangkan ke rumah duka di Tameming Jl Umar Bara RT 09/RW 03 Kelurahan Kalabahi Barat, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.

Kakak kandung korban, Arifin Prencje mengatakan, jenazah diberangkatkan dari Jakarta menuju Kupang menggunakan pesawat Batik Air pada Sabtu (13/5) sekira pukul 03.00 WIB dini hari dan diperkirakan tiba di Bandara El Tari Kupang pukul 07.00 Wita.

Setelah jenazah almarhum tiba di Bandara El Tari Kupang, akan langsung menuju ke Mako Brimob Polda NTT dan selanjutnya menuju ke Pelabuhan Tenau dan diberangkatkan dari Kupang menuju Alor menggunakan Kapal Cepat Basarnas Kupang.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.