Sukses

Begini Kepanikan Para Pendaki di Pasar Bubrah Saat Gunung Merapi Meletus

Saat terjadi letusan Gunung Merapi, para pendaki ini sedang memasak untuk sarapan. Akhirnya, mereka panik dan berteriak saling mengingatkan.

Liputan6.com, Boyolali - Letusan freatik Gunung Merapi yang muncul tiba-tiba, sempat membuat panik sejumlah pendaki yang tengah beristirahat dan memasak di Pasar Bubrah. Kepanikan tersebut sempat terekam dalam video dari salah satu pendaki yang kemudian beredar di media sosial.

Video itu diawali dengan close up masakan para pendaki. Mereka tengah memasak dan bercanda. Hingga kemudian terdengar suara bergemuruh, dan kamera kemudian diarahkan ke belakang, ke arah kawah Gunung Merapi.

Kepulan asap putih menjulang tinggi mengharuskan para pendaki yang berada di Pasar Bubrah ini menyerukan doa dan berteriak meminta agar pendaki lain berlindung.

Belum jelas siapa yang merekam letusan dari jarak dekat ini, tetapi jelas tergambar suasana panik.

Ketika terjadi letusan freatik Gunung Merapi, diperkirakan ada 120 pendaki yang berada di sekitar puncak dan lereng Merapi. Tim relawan Barameru Merapi kemudian merencanakan menyisir jalur pendakian.

"Untuk terjadinya insiden pendaki Gunung Merapi di atas belum ada laporan. Kami belum terima laporan maupun telepon," kata pembina Barameru Merapi, Samsuri, Jumat, (11/5/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sterilisasi Lokasi

Seratus lebih pendaki ini terbagi dalam beberapa kelompok. Dan kelompok yang terakhir mendaki diperkirakan pada dini hari jam 01.00 WIB. Dari perkiraan, sekitar subuh mereka baru tiba di sekitar puncak.

Sebagian pendaki memang sudah turun dan jumlah pendaki yang sudah turun juga belum bisa disebutkan pastinya.

"Yang turun pun langsung buru-buru pulang pakai motor, tidak mengambil KTP yang ditinggal di pintu masuk pendakian. Mereka langsung lari pada ketakutan," kata Syamsuri.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik.

"BPBD Sleman telah menginstruksikan masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km seperti daerah Kinahrejo sudah diinstruksikan untuk evakuasi ke bawah di barak pengungsi," kata Sutopo melalui pesan singkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.