Sukses

Dengar Suara Letusan, Pendaki Gunung Merapi Lari Tunggang-langgang

Letusan Gunung Merapi menyebabkan pendaki turun langsung meninggalkan pos basecamp pendakian.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekita seratus lebih pendaki masih berada di Gunung Merapi saat gunung paling aktif itu meletus. Untuk memastikan kondisi pendaki, tim relawan Barameru Merapi akan melakukan penyisiran di jalur pendakian.

"Untuk terjadinya insiden pendaki di atas belum ada laporan. Kami belum terima laporan maupun telepon," kata pembina Barameru Merapi, Samsuri, Jumat, 11 Mei 2018.

Menurut dia, saat ini jalur pendakian Gunung Merapi terdapat sekitar seratusan pendaki. Hanya saja terkait jumlah pastinya, ia belum bisa menyebutkannya karena masih melakukan pendataan.

"Kita masih olah data jumlah pendaki, tapi jumlahnya sekitar seratusan orang yang naik di atas," ujarnya.

Dari jumlah itu, ujar Samsuri, sebagian sudah ada yang turun. Sedangkan, jumlah pendaki yang di atas belum ada rinciannya.

"Sebagian sudah turun, tapi masih banyak yang di atas," tuturnya.

Jumlah pendaki yang sudah turun juga belum bisa disebutkan pastinya. Pasalnya, adanya letusan Gunung Merapi menyebabkan pendaki turun langsung meninggalkan pos basecamp pendakian.

"Yang turun pun langsung buru-buru pulang pakai motor, tidak mengambil KTP yang ditinggal di pintu masuk pendakian. Mereka langsung lari pada ketakutan," ujarnya.

Dia mengatakan saat ini tim relawan Barameru sedang dikumpulkan di basecamp. Selanjutnya, mereka akan naik ke atas Merapi untuk meminta para pendaki supaya turun.

"Nanti akan ke atas untuk memastikan supaya pendaki turun semua," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Sekitar 120 Pendaki

Pagi ini, aktivitas Gunung Merapi terpantau meningkat. Gunung tersebut tiba-tiba meletus sekitar pukul 07.43 WIB, Jumat (11/5/2018).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik.

"Masyarakat diimbau tetap tenang. Belum ada laporan korban jiwa. BPBD dan aparat masih melakukan pemantauan. BPBD Sleman telah menginstruksikan masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km seperti daerah Kinahrejo sudah diinstruksikan untuk evakuasi ke bawah di barak pengungsi. Masyarakat merespons dengan evakuasi mandiri ke tempat yang aman," jelas Sutopo melalui pesan singkat.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com dari tercatat ada lebih kurang 120 orang yang melakukan pendakian saat Gunung Merapi meletus. Sebanyak 50 orang dikabarkan berada di puncak Gunung Merapi.

BPBD mengimbau agar para pendaki Gunung Merapi mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati puncak kawah.

"Berdasarkan laporan sementara terdapat sekitar 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah. Kondisinya semua selamat," jelas Sutopo.

Saat ini, BPBD telah mendistribusikan masker. Sebab, hujan abu diperkirakan turun di sekitar Gunung Merapi khususnya di bagian selatan dan tergantung dari arah angin.

"Dilaporkan hujan abu vulkanik terjadi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.