Sukses

Janin Bayi Hilang dari Kandungan Marak di Bantul, Polisi Kebingungan

Janin yang sudah umur 9 bulan lebih ketika dilakukan USG jelas terlihat ada bentuk bayi dalam rahim dan sudah saatnya lahir, tetapi tiba-tiba pada malam hari bayinya hilang dari rahim sang ibu.

Bantul - Kasus janin bayi hilang dari rahim ibunya gegerkan warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tak hanya sekali, ternyata bayi hilang dalam kandungan telah beberapa kali terjadi. Seperti di Kecamatan Pleret, seorang ibu hamil 7 bulan, namun tiba-tiba bayinya hilang dari kandungan.

Padahal, sang calon ibu rutin melakukan pemeriksaan di puskesmas. Namun, untuk pemeriksaan yang kesekian kalinya dan sempat dilakukan home visit, ternyata janin di dalam kandungan tersebut tiba-tiba raib. 

Bidan Puskesmas Pandak, Suprapti mengatakan, ia belum lama ini mendatangi kasus bayi hilang dalam kandungan di wilayah tugasnya. Janin yang sudah umur 9 bulan lebih ketika dilakukan USG jelas terlihat ada bentuk bayi dalam rahim dan sudah saatnya lahir, tetapi tiba-tiba pada malam hari bayinya hilang dari rahim sang ibu.

Waktu dilakukan pemeriksaan, jelas ada tanda-tanda belum lama melahirkan, tetapi anehnya tidak ada darah maupun air ketuban. Secara fisik, ibu bayi juga tampak lesu, sama halnya seorang ibu usai melahirkan anaknya.

”Sampai saat ini kami belum bisa memahami raibnya bayi dalam kandungan, karena itu di luar nalar manusia,” kata Bidan Suprapti kepada KRJogja.com.

Sementara itu, Kapolsek Pandak Polres Bantul Polda DIY, AKP Amir Mahmud mengaku, selama dirinya menjadi polisi belum pernah menangani kasus hilangnya bayi dalam kandungan.

Ia pun mengaku kebingungan dengan adanya kasus bayi hilang dari kandungan. Ia kesulitan membuat berita acara perkara untuk kelanjutan proses hukumnya.

"Maka jika ada laporan tentang kasus bayi hilang dari kandungan untuk sementara kami catat dulu,” jelas AKP Amir.

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.