Sukses

Angkutan Umum Mogok, Mobil Camat se-Kota Bandung Diturunkan

Mobil dinas milik Camat di Kota Bandung akan berkeliling apabila terjadi penumpukan penumpang.

Liputan6.com, Bandung - Mengantisipasi aksi unjuk rasa oleh para supir angkutan umum konvensional pada Rabu (8/5/2018) di depan Gesung Sate, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyiapkan transportasi gratis untuk warga. Selain disiapkan bus sekolah dan bus angkutan buruh, mobil dinas Camat se-Kota Bandung digunakan untuk mengangkut warga yang terlantar.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, sebanyak 220 angkutan bantuan akan disiapkan. Angkutan bantuan tersebut disebar di titik-titik tertentu di Kota Bandung.

"Angkutan sekolah TMB koordinasi dengan Damri, bus buruh, dan bus sekolah diperuntukkan publik kalau terjadi unras. Cadangan total 20 dari Dishub, ditambah Damri jadi sekitar 220. Akan dioperasikan di 10 lokasi yang dua rute dan yang empat ada TMB dan bus sekolah," kata Didi di Markas Polrestabes Bandung, Senin, 7 Mei 2018.

Sementara itu, kata Didi, mobil dinas milik Camat di Kota Bandung akan berkeliling apabila terjadi penumpukan penumpang. Penggunaan mobil dinas tersebut merupakan yang ketiga kali semenjak adanya unjuk rasa oleh para supir angkutan umum konvensional.

"Di luar itu semua mobil dinas Dishub dan koordinasi apabila ada penumpukan. Nanti Camat-camat di wilayahnya keliling dan karena ini sudah ketiga kali dan protap sudah berjalan," kata Didi.

Disinggung mengenai tuntutan para peserta aksi unjuk rasa besok, Didi mengatakan dikarenakan Permenhub No. 108 Tahun 2017 tentang angkutan sewa khusus berbasis Online. Sebab, peraturan tersebut hingga kini belum terealisasi.

"Mungkin ya aspek statement pa menteri penegakan hukum online belum diperkenankan," ucap Didi. 

Instansi gabungan dari Polda Jawa Barat, Dinas Perhubungan Jawa Barat, dan TNI, akan menyiapkan transportasi gratis untuk warga Kota Bandung. Hal itu dilakukan menyusul adanya unjuk rasa (unras) yang dilakukan para supir angkutan umum konvensional besok, Selasa (8/5/2018) di Gedung Sate, Kota Bandung.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Angkutan Gratis Disiapkan di Beberapa Titik

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, dalam rapat koordinasi dengan Dishub Jawa Barat, dan TNI, transportasi gratis akan disiapkan di titik-titik tertentu.

"Dari Dishub, TNI, Polda akan siapkan sarana transportasi, itu dampak dari unras yaitu dampak sosial terlantarnya penumpang sehingga di titik tertentu kita siapkan. Kami sampaikan kepada masyarakat besok ada unras angkutan konvensional sehingga maksimalkan angkutan pribadi," kata Hendro di Markas Polrestabes Bandung, Senin, 7 Mei 2018. 

Hendro mengatakan, jajarannya juga akan melakukan pengawalan terhadap angkutan umum yang masih beroperasi. Dia berharap tidak ada tindakan melanggar hukum dari peserta aksi besok.

"Kita sudah menyusun rencana pengamanan melibatkan kurang lebih 2.500 personel. Konsep pengamanan kita lakukan pengawalan dari mulai persiapan menuju ke objek yang dituju. Dan setiap angkutan yang beroperasi kita lakukan pengawalan," ucap Hendro.

Di samping itu, lanjut Hendro, pihaknya juga mengantisipasi aksi sweeping. Selain mencegah sweeping dengan polisi bermotor, pihaknya juga menempatkan dua anggota di dalam bus.

"Kita sudah beri imbauan kepada Korlapnya jangan sampai melakukan aksi sweeping. Kedua kita sudah renpam di titik persiapan, rute, dan lainnya. Ada anggota di tempat rawan maupun anggota yang menggunakan roda dua punya mobilitas cukup cepat untuk atasi manakala ada sweeping pemaksaan kehendak, dan kita tempatkan dua anggota polisi di setiap satu bus," kata Hendro.

Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) akan melakukan aksi unjuk rasa mempertanyakan soal Permenhub No 108 Th 2017 tentang angkutan sewa khusus berbasis online atau plat hitam yang belum terealisasi. Rencananya, aksi unjuk rasa tersebut akan dilakukan selama tiga hari.

"Jumlah massanya masih dikalkulasi, tapi infonya dari korlap 8 ribu sampai 10 ribu. Pemberitahuan tiga hari, tapi semoga sehari ada solusi sehingga gak sampai selesai tiga hari, hari pertama secepatnya jam 11 siang sudah selesai," ucap Hendro. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.