Sukses

Pelajar SMP Ciamis Tewas Usai Tenggak Miras Oplosan Racikan Sendiri

Sebelum meninggal karena miras oplosan, pelajar SMP di Ciamis itu pamit pada orangtuanya hendak menjahit baju.

Liputan6.com, Ciamis - FJ (15), seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tewas usai pesta minuman keras (miras) oplosan hasil racikannya sendiri.

Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan, berdasarkan keterangan orangtua korban, FJ meninggal diduga setelah meneggak miras oplosan yang dibuatnya sendiri. Ia lantas meminumnya bersama para rekan.

"Laporannya memang seperti itu (akibat miras oplosan)," ujarnya, kemarin.

Saat itu, Senin, 30 April 2018, sekitar pukul 13.00 WIB, korban minta izin untuk menjahit baju di daerah Desa Sadewata, Kecamatan Lumbung. Namun hingga pukul 17.00 WIB, FJ tak kunjung pulang.

Khawatir dengan kondisi anaknya, orangtua korban akhirnya mencari ke beberapa rumah rekan korban, tapi hasilnya nihil. Baru kemudian, sekitar pukul 22.00 Senin malam, rekan FJ mengantarkan sepeda motor ke rumah korban.

"Korban ternyata berada di dalam mobil temannya, karena mabuk berat," ungkap Bismo.

Karena tak kunjung sadar, korban akhirnya pada Selasa, 1 Mei 2018, sekitar pukul 07.00 WIB, dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Panjalu. Namun, karena keterbatasan peralatan, ia dirujuk ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

"Meninggalnya di rumah sakit, sekitar pukul 13.00 WIB," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa rekan korban, diketahui jika sebelumnya korban membeli alkohol 70 persen di daerah Kecamatan Kawali, dan mencampurnya dengan suplemen serbuk.

"Korban akhirnya minum bersama teman-temannya dan dia paling banyak meminum," kata dia.

Untuk kepentingan penyidikan, polisi telah memanggil beberapa rekan korban sebagai saksi, termasuk barang bukti botol bekas racikan miras. "Kami sedang melakukan penyelidikan dari siapa mereka membeli alkohol tersebut," kata dia.

Ketua Komisi IV DPRD Ciamis Hendra Marcusi menilai, berulangnya korban kasus miras oplosan menunjukkan masih lemahnya pengawasan pihak sekolah. Ia berharap, semua pihak duduk bersama mencari solusi agar kasus miras oplosan tidak terulang.

"Jika tetap dibiarkan, kejadian serupa akan kembali terulang, mungkin dengan korban yang lebih banyak lagi," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.