Sukses

Bos Bukalapak Buka-bukaan Rahasia Sukses Berwirausaha pada Usia Muda

Para mahasiswa Indonesia harus mulai mempelajari trik berwirausaha sehingga selepas lulus kuliah mahasiswa tidak lagi pusing mencari kerja.

Liputan6.com, Yogyakarta - Berwirausaha mungkin menjadi momok bagi anak muda. Namun, bagi CEO dan CO Founder Bukalapak Achmad Zaky justru berwirausaha harus dimulai saat usia muda.

Zaky mengatakan masa muda terutama saat masih berstatus mahasiswa harus dimanfaatkan dengan baik untuk memulai berwirausaha.

"Mahasiswa itu golden age antara 18-25 tahun itu masa golden age karena belum banyak tanggungan, belum punya keluarga, cicilan kalau risiko kena ke mereka sendiri. Nothing to loose, saya juga gitu," katanya di Fakultas Teknik UGM, Jumat, 27 April 2018.

Zaky mengaku banyak anak muda terutama mahasiswa yang ragu untuk memulai bisnis. Padahal, memulai bisnis bisa tanpa modal jika kreatif.

"Saya nol. Modal itu (adalah) diri kita sendiri. Modal uang sekarang banyak kan. Sekarang orang kan nyari orang berintegritas, jujur, dan kreatif," katanya.

Ia tidak lelah untuk memberikan dukungan kepada generasi muda untuk memulai bisnis. Menurutnya, yang paling utama adalah segera memulai bisnis.

"Tips langsung action mahasiswa itu kebanyakan mikir, mumpung masih muda. Mulai aja dulu itu kesempatan untuk coba coba determinasi itu penting selain action, kalau gagal mulai lagi belajar terus," katanya.

Zaky mengatakan saat ini Indonesia dengan jumlah anak muda yang mencapai jutaan orang itu belum banyak yang memulai berbisnis. Padahal, momen ini merupakan kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk berwirausaha.

"Mengajak mahasiswa berwirausaha karena negara kita butuh banyak entrepreneur. Punya tanggung jawab menciptakan lapangan pekerjaan kalau bisa jangan mendesak pekerjaan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Problem Pembisnis Muda

Berbagai anggapan dihadapi anak muda untuk memulai bisnis. Sehingga, ia merumuskan jika kendala yang nyata dihadapi anak muda adalah mentor usaha.

"Kendala mentor ya makanya saya siap jadi mentor bimbing mereka. Lebih ke semangat, manasin mereka. Mereka banyak tidak terekspos," katanya.

Ia juga siap memberikan mentor kepada mahasiswa untuk segera memulai usahanya. Mentoring yang dilakukannya adalah dengan mengajari cara-cara membangun usaha.

"Dari nol, modal enggak ada, membangun tim yang baik semoga ada efeknya. Pas diawal survey mereka angkat tangan 10 persen, di akhir-akhir ada 30 persen yang angkat tangan. At least mereka ada keinginan untuk bikin perusahaan," katanya.

Saat ini, memulai usaha sangat mudah sehingga kemampuan berbisnis ini harus dimiliki setiap lulusan mahasiswa. Sehingga, selepas lulus mahasiswa itu tidak lagi bingung.

"Bisnis itu skill basic. Sehingga selepas kuliah bisa bikin lapangan pekerjaan," katanya.

Menurutnya yang paling penting, mahasiswa segera memulai usahanya dan sekreatif mungkin. Termasuk, pandai menggunakan media sosial dan internet untuk memajukan usahanya.

"Wirausaha tidak tergantung faktor eksternal inovatif kerja keras semangat. Sekarang enggak ada barrier, berwirausaha mudah, tidak butuh duit," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.