Sukses

Para Petani Karet Bacakan Surat Yasin di Depan Kantor Pemkab Muara Enim

Para petani karet di Kabupaten Muara Enim Sumsel menggelar aksi protes terhadap perusahaan yang menggusur lahannya.

Liputan6.com, Palembang - Ratusan petani karet melakukan aksi dan ritual khusus untuk menolak penggusuran lahan di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).

Mereka menempuh jarak selama tiga jam menuju kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim, Sumsel. Para petani karet tersebut langsung menggelar orasi dan bersama-sama membacakan Surat Yasin di depan kantor Pemkab Muara Enim, pada hari Rabu, 25 April 2018 siang.

Ratusan petani karet ini berasal dari Kecamatan Gelumbang dan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim. Aksi damai mereka dikawal ketat oleh anggota kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Muara Enim.

Oktariansyah, salah satu petani karet, mengatakan mereka menolak penggusuran lahan yang dilakukan sepihak oleh PT Rumpun 6 Bersaudara (R6B) di daerahnya.

"Kami membaca Surat Yasin bersama-sama sebagai penenang dan pelipur lara. Karena tuntutan kami tidak kunjung diselesaikan Pemkab Muara Enim," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (26/4/2018).

Tuntutan yang mereka lakukan, karena sudah banyak lahan warga yang digusur, dirampas, dan beberapa petani karet dituntut hingga ke pengadilan.

Kedatangan mereka ke Pemkab Muara Enim, agar Pemkab Muara Enim mencabut izin perusahaan tersebut. Para petani juga menagih janji Bupati Muara Enim untuk menyelesaikan konflik lahan melalui tim investigasi yang dibentuk.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Datangi Istana Presiden

"Tim investigasi itu juga tidak ada hasilnya, karena kami tetap saja digusur. Para petani sudah banyak menanggung kerugian karena kebun petani sudah dibabat habis perusahaan," katanya.

Dari data yang dicatat, lebih dari 4,7 hektare kebun petani yang dirampas perusahaan. Bahkan, sekitar 29 ribu batang karet sudah dihancurkan.

Jika aspirasi mereka masih tidak direspon oleh Bupati Muara Enim, para petani karet akan mendatangi kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dan menyampaikan keluhannya ke Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

"Bahkan jika perlu kami datang ke Istana Presiden di Jakarta, agar lahan kami tidak dirampas begitu saja," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.