Sukses

Tersetrum Listrik Saat Cas Ponsel, Siswi SMP di Buleleng Jalani UN di Rumah Sakit

Tiga hari sebelum UN berlangsung, siswi SMP di Buleleng itu sempat pingsan. Kepalanya membentur tembok saat tersengat listrik ketika mengisi daya ponsel.

Liputan6.com, Batam - Seorang siswa SMP, Komang Destry Nanda (16), terpaksa melaksanakan Ujian Nasional (UN) di rumah sakit karena mengalami cedera kepala ringan akibat terbentur tembok rumahnya.

Desry menempuh UN sembari menjalani perawatan di Rumah Sakit Kerta Usadha Singaraja, Kabupaten Buleleng, sejak Senin, 23 April 2018.

Destry, siswa kelas IX SMP 2 PGRI Buleleng, itu mengalami cedera kepala pada Kamis malam, 19 April 2018. Saat itu, ia sedang mengisi ulang daya ponselnya di kamar rumahnya di Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Tiba-tiba, aliran listrik menyengat ke tubuhnya. Desry kaget dan membuat kepala sebelah kirinya terbentur.

Kepala Sekolah SMP 2 PGRI Buleleng, I Nengah Darmiadnya, ditemui di RSUD Buleleng, menceritakan setelah kejadian, keluarga membawa siswi SMP itu ke RSUD Buleleng. Desry mendapat jahitan akibat luka robek yang ada di kepala kiri Desry dan tidak direkomendasikan untuk menjalani rawat inap.

Besoknya, Jumat, 20 April 2018, Destry tetap berangkat ke sekolah untuk mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Setelah USBN selesai, Desry tiba-tiba pingsan.

"Kami pun langsung melarikannya Puskesmas Desa Pemaron, sebelum akhirnya dirujuk ke RS Kertha Usada," tutur Darmiadnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cedera Ringan

Setibanya di RS Kertha Usada Singaraja, Destry langsung menjalani CT Scan. Hasilnya, ia dinyatakan mengalami cedera kepala sedang dan harus menjalani rawat inap selama kurang lebih empat hari hingga Senin. Karena masih dirawat, Destry terpaksa mengerjakan soal-soal UN di kamar perawatan di Ruang Dahlia 2 RS Kertha Usada Singaraja.

Sebagaimana siswa lainnya, Destry menjalani UN pertama mulai pukul 10.30 Wita hingga pukul 12.30 Wita. Meski kondisinya masih tampak lemah, ia serius mengerjakan satu per satu soal UN, dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Ia didampingi enam pengawas dari SMPN 6 Singara serta I Nengah Darmiadnya selaku Kepala SMP 2 PGRI Buleleng. Tidak ada perlakuan khusus untuk Desry. "Semua sama dengan peserta ujian yang lain," kata Darmiadnya.

Usai UN, Destry mengaku deg-degan juga pada saat mengerjakan soal ujian. Apalagi sehari sebelum ujian, ia tidak konsentrasi belajar. Meski demikian, ia tetap berusaha untuk menjawab soal-soal tersebut dengan tenang.

"Sebelumnya tidak belajar, ya dijawab sebisanya saja. Kalau peralatan ujian disiapkan sama orangtua," katanya.

Senin sore, usai menjalani UN, Destry, sudah diizinkan pulang dan menjalani perawatan di rumah. Maka itu, mulai hari ini, Selasa (24/4/2018), dia sudah bisa menjalani ujian di sekolah bersama dengan teman-temannya di sekolah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.