Sukses

Siswa SMP Berkebutuhan Khusus di Sukoharjo Tak Ikut UNBK

Lantaran tak mampu mengoperasikan komputer, sejumlah siswa dari tiga SLB di Sukoharjo tidak melaksanakan UNBK.

Sukoharjo - Saat siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK, sejumlah siswa di tiga Sekolah Luar Biasa (SLB) setara SMP di Sukoharjo menjalani Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP). Sebanyak sembilan siswa di tiga SLB mengikuti UNKP sebagai pengganti UNBK.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SLB Kabupaten Sukoharjo Sumawardi, mengatakan, siswa SLB sengaja diikutkan UNKP mengingat tidak bisa ikut UNBK. Kendala dihadapi siswa karena mengalami kesulitan mengoperasionalkan komputer. Karena itu, para siswa diikutkan dalam UNKP.

Para peserta UNKP berasal dari SLB Negeri Gatak sebanyak empat siswa, SLB YPAALB Langenharjo, Grogol tiga siswa, SLB ABCD YSD Polokarto dua siswa. UNKP digelar di masing masing sekolah mulai 23 - 26 April. Setiap hari diujikan mata pelajaran berbeda pada siswa.

"Para siswa SLB semua masuk dan mengikuti UNKP. Mereka ikut UNKP dan bukan UNBK karena kesulitan mengoperasionalkan komputer," ujar Sumawardi kepada KRJogja.com, Senin, 23 April 2018.

Kesulitan komputer sudah dicarikan solusi oleh pihak sekolah dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal ujian. Hal itu dilakukan agar siswa siap mengikuti UNKP.

"Soal dan koreksi dilakukan sepenuhnya oleh pihak provinsi. Sekolah hanya ketempatan menggelar ujian saja," lanjutnya.

Sementara itu, Sumawardi yang juga Kepala SLB B-C Hamong Putro Jombor, Bendosari menambahkan, di SLB B-C Hamong Putro Jombor Bendosari juga menggelar Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN). Total ada tujuh siswa yang terdaftar dan mengikuti ujian. Mereka berasal dari siswa kelas III SMP.

"Untuk USBN berasal dari disabilitas C Tuna Grahita. Mereka mengerjakan ujian tulis dan bukan komputer," lanjutnya.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.