Sukses

Identitas 6 Warga Tiongkok Korban Helikopter Jatuh di Morowali

Enam warga Tiongkok korban helikopter jatuh di Morowali tidak mengalami luka serius. Mereka diketahui bukan karyawan PT IMIP, perusahaan yang bertanggung jawab atas insiden itu.

Liputan6.com, Kendari - Enam korban insiden helikopter jatuh di dekat helipad PT IMIP di Kecamatan Bahodopi, Morowali, dilarikan ke Rumah Sakit Santa Ana di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Jumat malam, 20 April 2018. Mereka terdiri dari lima orang pasien laki-laki dan seorang perempuan yang kesemuanya berasal dari Tiongkok.

Para korban adalah Xi Lai Wang (56), Yan Yun (32), Di Yi Fei ( 28), Guan Kejang, Zhao Yi Pu dan Du Gui. Menggunakan speed boat, keenam orang ini dibawa dari Morowali, Sulawesi Tengah, menuju Pelabuhan Nusantara Kota Kendari di Sulawesi Tenggara.

Perjalanan dengan speedboat memakan waktu 3 jam dari lokasi perusahan ke Kota Kendari. Selanjutnya, sebuah mobil ambulans menjemput keenam orang tersebut di pelabuhan untuk dibawa ke rumah sakit.

Di rumah sakit, ketiga orang berkebangsaan China itu langsung dimasukkan ke ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan perawatan intensif. "Tiga di antaranya memang harus dirawat karena mengalami luka ringan dan kaget," ujar Ishak, Humas PT IMIP Morowali.

Ishak mengatakan, tiga korban WN China lainnya hanya mengalami trauma dan luka-luka lecet. Rencananya, ketiganya akan dirawat di Kota Kendari sebelum diterbangkan ke negaranya hari ini, Sabtu (21/4/2018).

PT IMIP memutuskan mengirim para korban heli jatuh ke Kota Kendari sebagai lokasi perawatan pasien karena lebih lengkap. Selain itu, rumah sakit di Kota Kendari memiliki lebih banyak rumah sakit untuk rujukan keenam pasien.

"Perusahaan juga memilih Kota Kendari karena memang aksesnya dekat," kata Ishak.

 

.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Karyawan PT IMIP

Keenam korban helikopter jatuh asal Tiongkok itu, kata Humas PT IMIP, bukanlah karyawan perusahaan. Keenamnya dipanggil investor untuk membuat video pendek untuk profil perusahaan.

"Mereka dipanggil khusus oleh investor, sebenarnya kegiatan itu sudah selesai dan mereka sudah siap pulang," ucapnya.

Keenamnya merupakan tim kreatif yang mengambil gambar di sejumlah lokasi perusahaan tambang. Keenamnya juga dikontrak singkat secara khusus oleh investor.

Sementara itu, helikopter yang jatuh di lokasi perusahaan PT IMIP dan menewaskan seorang pekerja perusahaan, ternyata bukan milik PT IMIP. Helikopter itu disewa dari perusahan penerbangan Watch Sky Aviation.

"Sehingga, perawatan pesawat merupakan tanggung jawab perusahan," kata Ishak.

Ishak melanjutkan, pihaknya akan menunggu KNKT yang akan memeriksa secara langsung penyebab kecelakaan yang menyebabkan helikopter itu jatuh dan menyebabkan korban jiwa.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.